SOIL CRACK DETECTOR PROTOTYPE IN ARTIFICIAL LAKE DIKE
Diposting oleh kirjas di 08.28 Category: Penelitian MAN 13By :
REACH 13 (Research, Education, and Care Human of MAN 13 Jakarta)
RETEK Group
ABSTRACTION
Key Word : Lake Gintung, Light Detector, “X” Detector
Because the increasing of the water volume around the dike, the consequences was the dike can't hold back the big water pressure. So, the dike was broken down and the water soaks hundreds house at moment the occupants stills asleep. Therefore, researcher make tool that can detect artificial lake dike crack. Tool that has made by researcher uses energy conservation laws principle concept, magnetic field, Ohm law, AC work principle, and Fotodioda. The making of this tool, was done as testing from indicator that this tool can works well. study that has done was meant to look for theories and tool work mechanism, upon which reference, so the tool that researcher has made can work as according to law theories that had appear. Researcher hopes that this research can answer and decrease the problem that occured because of the broken down of lake gintung and later can be applied in a state of reality.
.
Reading list : (1996-2009)
Electric Light Use Economizing Solution & Flood Detection in Housing Scale
By
REACH 13 (Research, Education, and Care Human of MAN 13 Jakarta)
RETEK Team (RETEK)
ABSTRACTION
Key Word : LDR, Sun Light, lamp, flood detector
PENGETAHUAN MASYARAKAT JAKARTA SELATAN TERHADAP TERUMBU KARANG DAN USAHA PELESTARIAN YANG DILAKUKAN PEMERINTAH
Diposting oleh kirjas di 08.21 Category: Penelitian SMAN 47Permatasari, Carolline Nanzi. Ryantono, Fiko. Saputra, Danu Ardhian. Pengetahuan Masyarakati Jakarta Selatan Terhadap Terumbu Karang dan Usaha Pelestarian Yang Dilakukan Pemerintah. 2009. Jakarta. SMAN 47 Jakarta
ABSTRAKSI
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui usaha yang telah dilakukan pemerintah untuk pelestatrian terumbu karang dan tingkat pengetahuan masyarakat mengenai terumbu karang secara umum. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode korelatif. Teknik pengambilan sampel yaitu random sampling dengan memilih 50 orang responden secara acak di kelurahan Pesanggarahan, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Ciledug, dan Ciputat dengan populasi responden berusia antara 17 tahun sampai 50 tahun di wilayah Jakarta Selatan dan sekitarnya. Pengumpulan data dalam penelitian menggunakan teknik wawancara dan angket.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sebagian besar masyarakat telah mengetahui manfaat terumbu karang baik secara ekonomis maupun ekologis.
(Leadership Camp)
14 – 15 November 2009
Sekolah Alam Ciganjur
Dalam hal ini kami ingin memupuk rasa persaudaran melalui kegiatan – kegiatan yang interaktif. Selain itu, melalui kegiatan ini pula kami ingin meningkatkan SDM anggota baru agar menjadi remaja yang unggul dan kompetitif.
Kegiatan ini berbentuk pelatihan dan pemberian materi berupa pengetahuan seputar kajian Ilmiah dan organisasi. Selain itu terdapat kegiatan – kegiatan interaktif untuk mengembangkan kreativitas peserta. Pesertanya terdiri dari para anggota baru yang sebelumnya telah melakukan seleksi dalam acara Open Recruitment 5 .
Acara di awali dengan pembukaan acara.
Setelah itu setiap kelompok dan mentor kelompok berkumpul untuk mendiskusikan tentang persiapan kelompoknya.
Lalu di lanjutkan dengan sholat dan makan bersama.
Setelah itu setiap anak memperkenalkan ke semua peserta dan panitia L-CAMP.
Kemudian acara di lanjutkan dengan presentasi tentang pengenalan KIRJAS yang dibawakan oleh sdr. Fikri Mubarok.
Lalu setiap kelompok berkumpul untuk mendiskusikan tema debat antara pro dan kontra, dan setiap perwakilan satu anak harus menjawab debat tersebut. Tema debat untuk diperdebatkan adalah tentang cicak vs buaya dan kedatangan miyabi ke Indonesia.
Acara selanjutnya quis untuk tiap kelompok.
Kegiatan ini sepenuhnya akan dilaksanakan di Sekolah Alam Ciganjur dengan beberapa kegiatan diantaranya:
Training motivasi
Trainer yang pertama di bawa oleh sdri. Eka Rachmawaty dari Dewan Perintis KIRJAS yang bertema Kepribadian Orang Sukses.
Trainer yang kedua di bawa oleh sdri. Novita Indra dari Dewan Perintis yang bertema Psikologi Kepribadian.
Training leadership
Training leadership di bawa oleh sdr. Andy Setyawan dari Dewan Perintis KIRJAS.
Outbond
Pada outbound ini, panitia menyediakan beberapa permainan seperti Spider Web, Follow the Leader, Magic Stick, Fill the Gallon, dan Save the candle.
Outbound Spider Web, dimana para peserta harus melewati tali tanpa kesentuh tali tersebut.
Outbound Follow the Leader, dimana para ketua kelompok harus mengarahkan anak buahnya yang matanya tertutup untuk melewati rintangan, dan tidak di perbolehkan untuk menyentuh tali, apabila menyentuh tali ketua kelompok akan di siram sebanyak kesalahan tersebut.
Outbound Magic Stick, dimana para perserta harus mengangkat bambu dengan dua jari tanpa harus mengaitkannya.
Outbound Fill the Gallon, dimana para peserta harus mengisi galon yang kosong dengan menggunakan busa yang dioper dari ujung.
Outbound Save the Candle, dimana semua peserta harus menyalakan lilin yang berada di ujung dan disiram air oleh para panitia.
Pada tengah malam, para peserta mengikuti Bina Mental yaitu setiap kelompok mendatangi setiap-setiap pos.
Dan di ujung acara, yaitu acara penutupan yang di sambut oleh sdr. Andy Setyawan.
Outburst Utilization Lapindo Mud Construction Prorotype
Diposting oleh kirjas di 08.26 Category: Penelitian MAN 13ABSTRACTION
Key Word: Lapindo mud, fluid, electricity generator , electromagnetic induction, filterize.
.
Minggu, 18 Oktober 2009
Cara yang dilakukan dalam menerima calon anggota adalah dengan menyerahkan biodata, menjabarkan visi misi mereka di kirjas kedepan dan terakhir tahap wawancara serta tes Psikologi.
OR 5 tahun ini dilaksanakan berdasarkan program kerja Biro PSDM dibawah kepemimpinan Sdr Bintang Pratama dan juga sebagai Project Officers acara ini. OR 5 tahun ini dilaksanakan di Lobby Auditorium GOR Bulungan dengan peserta kegiatan sebanyak 51 orang.
Eksistensi Wanita Dalam Perjuangan Persamaan Gender
Diposting oleh kirjas di 15.37 Category: Artikel BPHSalah satu penyebabnya adalah karena masih adanya kekeliruan pemahaman, dimana kesetaraan gender dianggap sebagai pertarungan konfrontatif perempuan vis a vis laki-laki. Laki-laki dianggap sebagai penakluk (conquerer) dan perempuan adalah pihak yang ditaklukkan (conquered), dimana perjuangan mencapai kesetaraan gender dipandang sebagai upaya pembalikan posisi di antara keduanya. Padahal inti dari kesetaraan gender bukan meneguhkan siapa yang mendominasi dan didominasi, melainkan menemukan koridor untuk saling berbagi secara adil dalam segala aktivitas kehidupan tanpa membedakan pelakunya laki-laki ataupun perempuan.
Sementara itu, perjuangan mencapai kesetaraan gender juga masih dilakukan secara parsial, sekadar upaya ‘melawan’ dominasi laki-laki atas perempuan dalam berbagai bidang pekerjaan. Tingkat kesetaraan pada akhirnya cenderung diukur secara kuantitatif, dihitung dari jumlah representasi perempuan dalam pekerjaan-pekerjaan yang secara tradisional didominasi oleh laki-laki. Tidak mengherankan jika pada masa lalu pernah ada kebijakan yang mengharuskan keterwakilan perempuan di parlemen sebanyak 30 persen. Hal itu merupakan imbas dari pemikiran kuantitatif, yang menganggap capaian angka-angka lebih penting daripada kualitas perseorangan.
Banyak orang membicarakan kesetaraan gender, akan tetapi yang dikemukakan kemudian adalah data-data tentang berapa jumlah perempuan yang menjadi presiden, menteri, jenderal, dirjen, kepala, direktur, anggota legislatif, dan sebagainya. Pola pikir semacam ini tidak salah, namun juga tidak bisa dikatakan seratus persen benar, karena sejatinya esensi kesetaraan gender jauh lebih dalam dari sekadar kuantitas perempuan yang berhasil memasuki ‘ranah’ laki-laki.
Eksistensi perempuan dalam berbagai bidang pekerjaan hanyalah sebagian dari hasil perjuangan untuk mencapai kesetaraan gender, sementara perjuangannya sendiri terletak pada upaya meningkatkan sumber daya perempuan. agar memiliki keunggulan komparatif sekaligus kompetitif, seperti yang telah dimiliki sebagian besar kaum laki-laki.
Dalam kebuadayaan islam wanita pun memperbolehkan wanita berkarya, namun tetap ada batasan-batasan serta alasan-alasan tertentu, karena para ulama wanita di dalam islam pun sangat kreatif dan berkarya dalam bidang-bodangnya,
K.A Depart. APTEK
Pend. Biologi uhamka
Pengaruh Tingkat Pendidikan terhadap Penegakan Etika dan Kedisiplinan dalam Menjaga Keselamatan Berkendaraan oleh Pengendara Sepeda Motor di Kecamatan
Diposting oleh kirjas di 11.57 Category: Penelitian SMAN 47Oleh
SMA NEGERI 47 JAKARTA
FADILLAH ISNAN
ABSTRAKSI
Penelitian ini tergolong penelitian korelasional (Correlational Reseach) yaitu penelitian untuk mengetahui hubungan antara variabel satu dengan variabel yang lain. Tehnik penyajian data dalam penelitian ini secara deskriptif, analisis data, interpretasi data, dan diakhiri dengan kesimpulan yang didasarkan pada penganalisisan data tersebut. Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah studi literatur, wawancara, dan angket. Populasi penelitian ini adalah pengendara sepeda motor di Kecamatan Kebayoran Lama. Diantaranya penulis mengambil sampel 30 pengendara sepeda motor di Kelurahan Kebayoran Lama Utara yang di bagi menjadi tiga kategori tingkat pendidikan terakhir yaitu SMP, SMA, dan sarjana. Dalam penelitian ini, variabel independennya adalah tingkat pendidikan pengendara sedangkan variabel dependennya adalah etika dan kedisiplinan berlalu lintas.
Tingkat Kedisiplinan dan etika berkendaraan para pengendara sepeda motor di Kecamatan Kebayoran Lama masih tergolong rendah. Para pengendara lebih cenderung melanggar peraturan lalu lintas dari pada mentaatinya. Umumnya pelanggaran lalu lintas dilakukan oleh para pengendara muda/remaja yang memiliki tingkat pendidikan rendah. dan kebanyakan dari mereka belum memiliki pemahaman akan peraturan rambu-rambu lalu lintas, sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin tinggi pula tingkat pemahamannya dan etika berkendaraan orang tersebut dalam menjaga keselamatan berkendaraan. Untuk menumbuhkan pemahaman etika dan penerapan kedisiplinan dalam berkendaraan pada pengendara sepeda motor perlu adanya usaha dan kerja sama berbagai pihak terkait khususnya produsen dan dealer HONDA dengan pengendara. pihak kepolisian(polantas) ,dan pemerintah dengan produsen.
KIRJAS yang merupakan organisasi semi Independent di bawah naungan Gelanggang Remaja Jakarta Selatan yang concern bergerak dalam pengembangan spirit generasi muda dalam bidang penelitian dan pengabdian masyarakat. KIRJAS kini kembali menggelar Open Recruitment (OR) anggota baru di paruh kedua semester 2009 ini. Berbeda dengan Open Recruitment sebelumnya.Kini, OR5 KIRJAS diperuntukkan untuk siapa saja siswa/i SMA/MA/SMK yang berminat untuk bergabung (tidak hanya terbatas untuk siswa/i SMA/MA/SMK se-Jakarta Selatan saja). hal ini dilakukan untuk menyebarkan virus-virus gemar akan penelitian pada seluruh generasi muda. Dengan bergabung bersama KIRJAS rekan2 akan mendapatkan banyak pengetahuan seputar penelitian di antaranya:
1. Preparing Research concept
2. Perumusan masalah penelitian
3. Merujuk Pustaka yang baik
4. Metodologi Penelitian
5. Analisa Hasil Penelitian
6. Statistika
7. How make a Great Presentation
Dan pengalaman seputar kegiatan-kegiatan KIRJAS diantaranya:
1. LDP (Latihan Dasar Penelitian)
2. L-Camp (Leadership Camp)
3. LKIR (Lomba Karya Ilmiah Remaja)
4. LPKS (Lomba Program Kreativitas Siswa)
5. KIRJAS FAIR
6. KIRJAS AWARD
7, CALL (Charity For All)
8. KIRJAS GOES to School
9. Training Pengembangan diri, dll
Bagi rekan-rekan yang berminat untuk bergabung silahkan langsung menghubungi 02195268121/08568285183 (Rahman) untuk konfirmasi pendaftaran. pendaftaran dapat dilakukan secara kolektif oleh perwakilan sekolah, dan silahkan langsung mendownload formulir pendaftaran di blog ini. Mekanisme OR5 hanya dilakukan selama 1 hari, jadi jangan sia-siakan kesempatan ini.
Pendaftaran gratis tidak dipungut biaya
untuk formulir pendaftaran bisa download disini.
Formulir Pendaftaran OR 5
Selengkapnya...
Merajut Doa Menggapai Harapan dalam Rongsokan Puing Itu
Diposting oleh kirjas di 08.26 Category: Artikel AndyPadahal jika kita menganalogikan kasus tersebut pada sifat dan sikap manusia, term di atas tidak dapat ditangkap logis secara nalar. Maksud saya seperti ini, ketika suatu ketika atasan saya marah kepada saya. Maka, “kemarahan” atasan saya adalah buah dari kekecewaan atasan saya terhadap pekerjaan saya yang tidak beres (dalam hal ini kausalitas/ hukum sebab akibat berlaku). Contoh mudah yang lebih konkrit adalah tidak mungkin ada asap tanpa terlebih dahulu adanya api. Kembali ke term di atas dan mengapa saya bilang anggapan seperti di atas tidak logis, karena ada dalam diri manusia sikap egoisentris yang jika dibombardir oleh sanggahan-sanggahan yang bersifat immaterial (statement) maka ia tidak dapat goyah sedikitpun. Maksud sederhana saya misalnya ketika kita sedang berdebat tentang mengapa tingakat kecelakaan lalu lintas banyak terjadi pada pengendara sepeda motor dan apa penyebab-penyebabnya, maka masing-masing kita akan memiliki pembenaran tentang hal tersebut. Pun ketika anggapan kita tidak diterima oleh orang lain maka tetap di dalam diri kita sendiri, kita akan terus menganggap bahwa pendapat kitalah yang paling benar. Lalu jika begitu apakah sampai seterusnya manusia tidak akan pernah memiliki 1 anggapan yang sama terhadap sesuatu hal?, dan jawabannya adalah ada satu titik ketika kita akan memiliki 1 persepsi yang sama terhadap sesuatu, dan jawabannya adalah ketika secara bersama-sama kita dihadapkan pada fakta riil yang tengah kita perdebatkan. Contoh konkritnya adalah: kita pasti akan memiliki persepsi yang sama terhadap berbagai macam penyebab kecelakaan lalu lintas pada pengendara sepeda motor, ketika saya dan anda bersama-sama berboncenga mengendarai sepeda motor dan pada saat yang bersamaan kita mengalami kecelakaan (naudzubilah). Maka setelah itu kita akan memiliki 1 persepsi yang sama yaitu bahwa kecelakaan terjadi karena kita tidak hati-hati, dan tidak mematuhi peraturan lalu lintas.
Analogi ini dapat kita turunkan pada kasus gempa Padang. Berbondong-bondong para ahli mengemukakan macam-macam penyebab terjadinya gempa, kronologis peristiwa, mengapa bisa timbul banyak korban jiwa, dan lain-lain tentang gempa padang dengan berbagai teori-teori ilmiah, dan tak jarang sanggah menyanggah terjadi di antara mereka. Namun jika kita bertanya pada para korban yang mengalami musibah tersebut, maka kita akan mendapatkan fakta yang sama bahwa mereka punya satu pandangan yang sama pada musibah tersebut, yaitu “karena kita kurang bersyukur”
Kembali pada term sebelumnya. Selama ini kita tidak fair dengan Tuhan, dalam pengertian lain, tanpa kita sadari kita tidak pernah berbuat “take & give” kepada Tuhan. Padahal formula hubungan take & give ini adalah awal pembentuk hubungan kausalitas. Misalnya, ketika kita tengah diberikan banyak rezeki oleh Tuhan kita jarang sekali bersyukur terhadap perolehan rezeki itu. Dan ketika kita tengah ditimpa musibah, maka dengan semena-mena kita akan menghujat betapa jahatnya Tuhan kepada kita. Karena tidak adanya hubungan take & give ini, maka berimbas pada tidak baiknya hubungan kausalitas diantara keduanya (manusia & Tuhan). Dan kejadian itu bisa kita lihat pada musibah gempa di Padang.
Term 2 : “masih banyak orang yang berbuat keji dan mungkar di luar sana, tapi mengapa hanya kami yang ditimpa musibah….”
Ke-individualitasan pribadi pada diri manusialah yang akan selalu menuntun kita untuk tidak pernah berefleksi diri dan tidak pernah mau untuk mengintrospeksi diri kita sendiri. Pada kenyataannya kita akan sangat mudah sekali untuk menilai seseorang itu baik atau tidak baik, dan benar atau tidak benar. Namun sebaliknya, sangat sulit sekali bagi kita untuk menilai apakah perbuatan kita itu baik atau tidak baik, dan benar atau tidak benar. Karena sampai kapanpun kita akan selalu memiliki pembenaran terhadap setiap keyakinan kita (walaupun keyakinan itu salah). Manusia adalah makhluk pembanding, dan kita tidak akan pernah puas selama kita belum membandingkan apa yang kita miliki dengan milik orang lain. Kita selalu membandingkan bahwa diri kita tidak jauh lebih berdosa dibandingkan orang lain, padahal tidak ada seorangpun yang mengetahui tingkat kebaikan dan keburukkan setiap orang.
Ka. Dewan Perintis KIRJAS
Production Management PT Global TV
Ariobimo Sentral, Kuningan, Jakarta
philosophyofawan@yahoo.com/andy.setyawan@globaltv.co.id
filsufgaul.wordpress.com
philosophyofawan.blogspot.com
( MOSPER )
By
REACH 13 (Research, Education, and Care Human of MAN 13 Jakarta)
RETEK Individual.
ABSTRACTION
Key Word : Mosper, Healthy Environment, Mosquito, Sansivieria, Polutant, Exhaust Fan.
EXTRACT UTILIZATION PANGIUM EDULE REINW SUBSTITUTING FORMALINE IN FOOD PRESERVATIVE
Diposting oleh kirjas di 10.36 Category: Penelitian MAN 13By :
Ersania Aulyani, Khairunnisa, Zulfa Syahidah Arrumaisha
REACH (Research, Education, and Care Human) MAN 13
ABSTRACTION
There is time when human often scratch another person’s hearth
And not rarely there is time that human forget their god
When hands can’t shake each other
Mouths can’t express good word
Only a little desire that I offer you to forgive me
From my deepest hearth on all my guilty
But sooner or later the person who wins is the one who thinks they can
Silahkan mengartikan sendiri kemenangan yang anda dapatkan di Idul Fitri Tahun ini.
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1430 H
Minal Aidzin Wal Faidzin
Mohon Maaf Lahir & Batin
Ka. Dewan Perintis KIRJAS
Production Management Department PT GLOBAL TV
Blog:
Filsufgaul.wordpress.com
Philosophyofawan.blogspot.com
DISPLACE UTILIZATION BRASSICA OLERACEA VAR ITALICA (BROCOLLI) AS A FOOD INGREDIENTS SUBSTITUTING MILK
Diposting oleh kirjas di 08.49 Category: Penelitian MAN 13By :
REACH 13 (Research, Education and Care Human of MAN 13)
IPA Team
ABSTRACTION
CONNECTION BETWEEN ACCOMPLISHMENT MOTIVATION INTERNATIONAL CLASS PROGRAM STUDENT WITH DECREASED SPIRIT OF NATIONALISM
Diposting oleh kirjas di 08.47 Category: Penelitian MAN 13By :
REACH 13 (Research, Education, and Care Human of MAN 13 Jakarta)
IPS Individual.
ABSTRACTION
Key Word : Accomplishment Motivation, Decreased Spirit of Nationalism
Hubungan Antara Motivasi Berprestasi dengan Efektivitas Kepemimpinan Ketua Organisasi Kesiswaan di SMA Negeri 34 Jakarta
Diposting oleh kirjas di 22.15 Category: Penelitian SMAN 34Oleh
SMAN 34
Dina Faizah
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian tentang motivasi berprestasi dan efektivitas kepemimpinan untuk mengetahui hubungan antara motivasi berprestasi dengan efektivitas kepemimpinan ketua organisasi kesiswaan di SMA Negeri 34 Jakarta. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi berprestasi dengan kepemimpinan ketua organisasi kesiswaan di SMA Negeri 34 Jakarta.
Penelitian dilakukan dengan metode survei dengan Analisis Korelasional Spearman Rank dan analisis SWOT. Subjek peneltian adalah 25 orang ketua organisasi kesiswaan di SMAN 34. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode kuesioner yang dibagikan kepada 25 responden, wawancara terstruktur kepada pihak sekolah, dan studi literatur.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi berprestasi dengan efektivitas kepemimpinan ketua organisasi kesiswaan di SMAN 34, dengan tingkat koefisien Korelasi Spearman Rank 0,72 (rs hitung > rs tabel atau 0,72 > 0,40) dan teruji secara signifikan z hitung > z tabel atau 0,36 > 0,40 dengan tingkat signifikansi = 0,05.
Berdasarkan temuan tersebut, dapat disimpulkan kedua variabel memiliki hubungan positif, artinya makin tinggi motivasi berprestasi maka makin tinggi efektivitas kepemimpinan. Dengan demikian, efektivitas kepemimpinan ketua organisasi kesiswaan dapat ditingkatkan melalui upaya peningkatan motivasi berprestasi.
Hubungan Antara Penggunaan Situs Jejaring Sosial Dengan Motivasi Berprestasi Siswa SMA di Jakarta Selatan
Diposting oleh kirjas di 22.06 Category: Penelitian SMAN 34Oleh
SMAN 34
Dina Faizah
ABSTRAK
Salah satu rangkaian panjang dinamika perkembangan Teknologi Informasi adalah lahirnya Social Network Sites (SNS) atau Situs Jejaring Sosial. Facebook, Friendster, Multilpy, Myspace, Twitter, Plurk, dan Orkut adalah contoh situs jejaring sosial yang kini sedang populer di masyarakat dunia. Penggunaan situs jejaring sosial menimbulkan dampak positif maupun negatif. Studi yang dilakukan tim peneliti dari Universitas Ohio menyimpulkan pelajar yang mengunjungi situs jejaring sosial secara rutin lebih buruk hasil tesnya di sekolah.
Telah dilakukan penelitian tentang penggunaan situs jejaring sosial dan motivasi berprestasi untuk mengetahui hubungan antara penggunaan situs jejaring sosial dengan motivasi berprestasi siswa SMA di Jakarta Selatan. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan situs jejaring sosial dengan motivasi berprestasi siswa SMA di Jakarta Selatan.
Penelitian dilakukan dengan metode survei dengan Analisis Korelasional Pearson Product Moment dan Analisis SWOT. Populasi peneltian adalah siswa SMA di Jakarta Selatan dan sampel sebanyak 120 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode kuesioner yang dibagikan kepada 120 responden dan studi literatur.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan situs jejaring sosial dengan motivasi berprestasi siswa SMA di Jakarta Selatan, dengan angka koefisien Korelasi PPM sebesar -0,728 memiliki tingkat hubungan kuat. Teruji signifikan pada a = 0,05, nilai t hitung 11,527. Variabel penggunaan situs jejaring sosial memberikan kontribusi 53% terhadap motivasi berprestasi siswa SMA di Jakarta Selatan dan sisanya 47% ditentukan oleh variabel lain.
Selengkapnya...