LKIR SMAN 1 Tangerang

Selengkapnya...

KIRJAS GOES TO SCHOLL @ PONDOK PESANTREN DARUNNAJAH




Demi menjalin silaturahmi, dan kerjasama yang baik dalam lingkungan kelompok ilmiah remaja sekolah se-Jakarta Selatan serta mensosialisasikan penelitian kepada para siswa SMU/SMK/MA/PONPES maka KIRJAS melaksanakan program yang rutin dilakukan yaitu KIRJAS GtS (Goes to School). Kirjas GtS bukan merupakan program berkala yang dilakukan dalam kurun waktu tertentu, namun merupakan kegiatan yang dilakukan dalam kesempatan tertentu sebagai upaya sosialisasi KIRJAS dan juga pelatihan berbagai macam materi, yaitu Penulisan Karya Ilmiah, Karya Tulis, Event Organize, dan lain-lain. Acara ini telah dilaksanakan dibeberapa sekolah di wilayah Jakarta Selatan seperti MAN 13 Jakarta, MAN 7 Jakarta, SMA N 87 Jakarta, SMAN 34, SMAN 55, SMA N 47 Jakarta, SMK N 20 Jakarta, Ponpes Darunnajah Jakarta, dll.
Jika kesempatan sebelumnya disebuah sekolah menengah kejuruan maka kali ini Kirjas Goes to School diadakan disebuah Pondok pesantren dibilangan daerah Ciledug, yaitu Ponpes Darunnajah. Acara yang dimulai pada pukul 14.00WIB ini dilakukan dalam rangkaian pengukuhan anggota KIR Darunnajah, perkenalan dan presentasi profil KIRJAS dan kemudian pelatihan karya ilmiah. Pengukuhan dilakukan oleh kepala sekolah dari Darunnajah lalu dilanjutkan presentasi profil kirjas oleh Elvi Robiatul Adawiyah dan terakhir materi Karya Ilmiah disampaikan oleh Dewan Perintis kirjas yaitu Andy Setyawan, S.Hum. Materi disampaikan hingga menjelang berbuka puasa kemudian acara terakhir yaitu buka puasa bersama anggota KIRJAS dan KIR Darunnajah. Adapun anggota yang menghadiri acara dalam kesempatan tersebut sebanyak empat puluh siswa yang dikukuhkan dalam anggota KIR Darunnajah.




Materi yang dipilih dalam KIRJAS GtS kali ini adalah Karya Ilmiah dan Penulisan Karya Ilmiah dengan judul KENAPA HARUS MENELITI ??? dengan durasi tiga jam pemaparan dan tanya jawab antara peserta dengan pembicara. Dalam pemaparannya dijelaskan mengapa para generasi muda harus meneliti mulai sejak dini, bukan hanya ketika akan menerima ijazah strata satu. Namun, lebih karena meneliti adalah suatu hal yang penting dalam membangun bangsa dan juga menemukan solusi dari berbagai permasalahan yang ada disekitar kita. Kemudian, dijelaskan cara mencari ide dan tema yang sesuai serta mudah dilakukan oleh para peneliti pemula. Pemaparan disajikan dalam bentuk video dan juga presentasi langsung. Video berisi ajakan serta himbauan kepada para siswa untuk melakukan penelitian dan tidak kalah pada masalah yang sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia, sedangkan pemaparan terbagi dua yaitu materi metode penelitian dasar dan juga penulisan makalah yang baik. Metode penelitian menjelaskan macam-macam penelitian lalu jenis-jenisnya serta devinisi dan pengertian dari substansi penelitian seperti variabel, pendekatan penelitian, landasan teori, hipotesis, perumusan masalah, kerangka berfikir dan juga penelitian eksperimen. Bagian kedua pembicara menjelaskan tentang sistimatika penulisan karya ilmiah yang baik, mulai dari pembuatan sampul halaman yang standar dan digunakan oleh banyak instansi lalu abstrak, latar belakang, tujuan, batasan masalah, identifikasi masalah, manfaat, dan lain sebagainya hingga akhir makalah sampai dengan simpulan dan saran. Diakhir acara dilakukan tanya jawab yang dilakukan antara peserta dan pembicara dan antusiasme tentang penelitian telah terlihat di antara teman-teman Ponpes Darunnajah. Tanya jawab ini dilakukan hingga menjelang waktu berbuka puasa dan setelah waktu berbuka puasa tiba teman-teman peserta serta KIRJAS berbuka puasa bersama. Acara ditutup setelah usai berbuka dan solat magrib.





Dari serangkaian acara yang dilakukan KIRJAS baik di sekolah sebelumnya atau pun di pondok pesantren Darunnajah, KIRJAS berharap dapat membagi berbagai pengalaman baik secara organisasi atau pun riset kepada para teman-teman SMA/SMK/MA/Ponpes dan sederajat guna membangun penelitian dan kelompok ilmiahnya serta mampu menghasilkan peneliti dan penelitian yang unggul dibidangnya masing-masing.

KIRJAS
DO THE BEST
BE THE BEST
AND SHOW IT TO THE WORLD !!! Selengkapnya...

Kenapa Harus Merdeka? : Refleksi 65 Tahun Kemerdekaan Indonesia




Percaya atau tidak, sering kita hanya mengumandangkan lagu Hari Merdeka setidaknya hanya 1 hari (bahkan mungkin 1 x) dalam setahun. Padahal, (menurut saya sendiri) lagu itulah yang mewakilkan semangat kita berada dalam bangsa yang merdeka. Lalu sekarang muncul pertanyaan, apa iya kita menjadi bangsa yang merdeka hanya 1 kali dalam satu tahun?, atau mungkin kita memiliki alibi lain bahwa lagu Hari Merdeka tersebut hanyalah sebagai jargon penyemangat dalam rangka “memeriah-riahi” miladnya bangsa kita setiap tahun. “Ok jika begitu, saya tampung statemennya!”, dan saya kembali bertanya “kalau begitu berarti memang bangsa kita sudah benar-benar merdeka ya, dan lagu itu hanya sebagai identitas kemerdekaan bagi bangsa kita saja?”. Lalu apa kabar dengan peran IMF kepada kita yang cenderung mengintervensi kebijakan sektoral kita, apa akabar dengan BUMN-BUMN kita yang mulai go public dan dimiliki oleh asing, dan apa kabar dengan kekayaan alam kita yang selalu dikeruk tanpa sedikitpun disisakan untuk anak cucu kita kelak?”.
Saya mencoba mencari makna harafiah dari konsep merdeka itu sendiri, setidaknya dalam KBBI “merdeka” diartikan sebagai bebas dari perhambaan, penjajahan (berdiri sejak proklamasi tanggal 17 Agustus 1945 itu, bangsa kita sudah tidak terkena atau lepas dari tuntutan) terutama dari penjara seumur hidup. Tidak terikat, tidak bergantung kepada orang atau pihak tertentu. Sedang, kemerdekaan sendiri berarti keadaan atau hal berdiri sendiri (bebas lepas tidak terjajah lagi. Jika kita melihat konteks merdeka di sini, sangat jelas bahwa arti kemerdekaan sangat lekat erat dengan upaya perjuangan pembebasan Indonesia dari penjajahan, hal ini ditandai dengan masuknya konteks pembebasan 45 dalam definisi merdeka dalam KBBI. Dalam definisi ini, seakan keadaan lepas dalam penjajahan sebelum masa pejajahan belanda sama sekali tidak diperhitungkan. Setidaknya beberapa abad lalu sebelum penjajahan Belanda, bangsa kita pernah mengalami kemakmuran dan kejayaan (walaupun dalam level lokal kerajaan). Di sini definisi kemerdekaan telah terkotakan hanya pada masa penjajahan Belanda dan Jepang, seakan dalam kondisi ini ketika kita telah lepas dari penjajah, inilah hakikat dari kemerdekaan bagi Indonesia yang sebenarnya. Dalam definisi tersebut, juga disebutkan bahwa merdeka adalah tidak terikat dan tidak bergantung kepada siapapun, namun sekarang kita dapat melihat dan merasakan sendiri, apakah kita sudah benar-benar bisa mandiri dan tidak tergantung kepada bangsa lain atau tidak?.



Mari kita coba melihat lebih jauh tentang ketidakberdayaan kita melawan intervensi asing. Contoh pertama adalah intervensi asing yang cukup terlihat dalam kebijakan perundang-undangan kita, misalnya Undang-undang antiterorisme. Sangat jelas di sana bahwa pemerintah kita seakan diintervensi untuk membuat undang-undang tersebut yang sudah jelas-jelas melanggar norma-norma hukum. Tidak hanya itu sebagian besar pasal yang terdapat di dalamnya tidak “clear & distinct” (tidak jelas terpilah-pilah) menjelaskan permasalahan-permasalahan HAM, banyak pasal yang ambigu dan multi tafsir (due process of law). Dengan adanya undang-undang ini menyebabkan terjadinya resistensi hukum Indonesia yag ke depannya dapat menimbulkan efek negatif bagi penegakkan hukum di Indonesia.
Contoh lain yang telah dibuka ke ranah publik dan dipublikasikan adalah pengakuan dari John Perkins dalam bukunya The Confession of Economic Hit Man mengenai intervensi listrik dunia (terkait bidang keahlian Perkins sendiri). Pengakuan itu ditulis karena didorong oleh rasa bersalah, bahwa kerjanya 30 tahun lalu itu telah membuat rakyat menderita di berbagai negara tempat dulu ia bekerja sebagai "konsultan" untuk memuluskan semua program intervensi negara besar terhadap negara sasaran, termasuk Indonesia.
Awal tahun ini, salah satu putra terbaik bangsa Sri Mulyani yang pada waktu itu menjabat sebagai menteri keuangan di tunjuk oleh Bank Dunia menjadi salah satu direktur World Bank. Banyak orang yang beranggapan bahwa dengan diangkatnya Sri Mulyani ini adalah prestasi terbaik yang diraih putera bangsa, namun jika kita lihat lebih jauh, pengangkatan ini merupakan suatu intervensi internal bangsa utk kepentingan lain diluar kepentingan bangsa.
Belakangan, pemerintahan AS melalui menteri luar negerinya melakukan intervensi terhadap dunia perfilm-an Indonesia dengan begitu banyaknya film Hollywood yang masuk ke Indonesia dengan proses sensoritas yang longgar. Hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap perkembangan dunia perfilm-an dalam negeri. Realitas ini merupakan suatu konsekuensi dari ekspor tekstil Indonesia ke AS yang tidak seberapa besar, bahkan terakhir ada ancaman dari pemerintahan AS jika film Hollywood tidak bisa masuk dalam pasar industri showbiz Indonesia, maka ekspor tekstil Indonesia ke Amerika akan dihentikan.
Bentuk intervensi yang lebih kasar adalah pengerahan pasukan militer. Pada 2004, komandan pasukan AS di Pasifik, Laksamana Thomas B Fargo, telah mengusulkan kepada kongres AS untuk menempatkan pasukannya di Selat Malaka. Tahun 2009, kapal induk AS memasuki perairan Natuna. Setelah digiring TNI AL merekapun menjauh. Atau bahkan contoh yang paling baru adalah intervensi militer Malaysia yang telah berani memasuki batas wilayah NKRI, dan seakan kita bangsa Indonesia tidak mampu berkutik apa-apa terhadap permasalahan serius itu.
Dari beberapa contoh di atas, setidaknya menurut saya intervensi dalam dunia pendidikan Indonesialah yang jauh lebih berbahaya. UNESCO mendesak negara anggota G8 untuk menerapkan sistem “lifelong learning" dengan tujuan untuk mendidik buruh global dunia. Jika sistem ini diterapkan, maka kearifan lokal tidak masuk lagi ke dalam kurikulum, dan nilai-nilai lokal khas Indonesia tidak akan pernah dipelajari oleh pelajar Indonesia. Kunci perubahan ini adalah perubahan kurikulum dari fokus akademis ke fokus vocational, tapi dengan tambahan perubahan nilai para murid untuk melayani Negara yang persis ideologi negara komunis.
Berdasarkan contoh intervensi asing di atas setidaknya kita perlu mendefinisikan ulang konsep kemerdekaan bagi negeri kita ini. Begitu banyak campur tangan asing yang mengganggu kedaulatan bangsa kita, setidaknya ini terfokus pada 3 aspek: aturan (kebijakan), penetapan orang, dan agresi milliter. Ketiga bidang ini merupakan ranah sentral dalam suatu penegakkan pemerintahan negara. Jika sebuah bangsa masih dinahkodai oleh bangsa lain dalam 3 bidang ini, maka sejatinya bangsa tersebut belumlah benar-benar merdeka.
Oleh karena itu, Menurut saya definisi kemerdekaan yang saat ini dipakai sangat kurang tepat diimplementasikan pada zaman sekarang, definisi tersebut mengandung ambiguitas yang cukup tinggi dengan kemungkinan penafsiran yang berbeda-beda. Kemerdekaan sangat erat kaitannya dengan “kebebasan” dan kebebasan tersebut tak lain merupakan suatu keadaan di mana tidak sama sekali terhalang, terganggu, dan sebagainya sehingga dapat bergerak, berbicara, berbuat, dan sebagainya secara leluasa. Lepas dari kewajiban tuntutan, perasaan takut dan sebagainya, tidak terikat atau terbatas oleh aturan. Berdasarkan definisi tersebut, maka dapat dikaitkan dengan kondisi negara kita bahwa kita sebenarnya belum benar-benar bebas, yang berimplikasi pada belum sebenar-benarnya merdeka.
Dari penjabaran di atas, pada intinya saya mungkin lebih senang menyebutnya “Kemandirian yang terarah”. Seseorang yang mandiri adalah ia yang mampu memenuhi kebutuhannya sendiri, mampu memutuskan dan memiliki hak utk memutuskan yang terbaik bagi dirinya sendiri. Mandiri belum tentu bebas merdeka, namun kemandirian adalah benih pencapaian kemerdekaan. Berdasar itu, saya menganggap posisi bangsa kita adalah bangsa yang mencoba mandiri (independen) yang mengarah kepada kemerdekaan. Hal ini penting diluruskan agar kita tidak terlena akan buaian yang dibawa oleh konsep “kemerdekaan” karena hal ini hanya akan membuat kita nyaman berada dalam jalur safety kemerdekaan, tanpa mau bangun dan menyadari bahwa kita sebenarnya belum benar-benar merdeka.
Namun saya pikir kita tidak perlu khawatir terhadap statement saya bahwa sebenarnya kita belum sebenar-benarnya merdeka. Saya hanya ingin mengajak rekan-rekan sekalian untuk kembali berjuang (namun bukan dengan bambu runcing atau dengan senapan). Saya ingin mengajak rekan-rekan yang sekarang masih duduk dibangku sekolah untuk belajar dengan giat dan fokus mengejar apa yang anda cita-citakan (ingat cita-cita masa depan kalian yang secara tidak langsung juga bersinggungan dengan masa depan bangsa, missal: jika anda memutuskan untuk menjadi dokter maka akan lahir dokter baru bagi Indonesia kelak). Bagi anda yang duduk di bangku kuliah, jangan hanya fokus kuliah, mulailah belajar berorganisasi dan berkontribusi bagi kemaslahatan orang banyak hal ini karena universitas adalah miniatur kehidupan berbangsa dan bernegara, semakin anda aktif dalam berorganisasi maka semakin baik sosialisasi dengan orang banyak, dan tau apa permasalahan yang dihadapi orang lain, dan berharap bisa membantu menyelesaikannya. Bagi anda yang sekarang bekerja, mulailah menjadi professional sejati, bukan hanya bekerja demi kesejahteraan pribadi dan keluarga, karena dengan menjadi professional maka kesejahteraan merupakan sebuah implikasi logis dari proses tersebut. Menjadi profesional penting untuk mendidik banga ini menjadi bangsa professional yang tidak mudah diperdaya oleh bangsa lain. Dan bagi anda yang belum melakukan apa-apa, ada baiknya anda menghilang saja dari muka buni ini, karena anda hanya menjadi beban bagi bangsa ini untuk meraih kemerdekaan sejati.

Selesai rabu 18 Agustus 2010 pkl:00.00, dari riset kecil ttg kontradiksi Jakarta pusat di antara kemegahan istana negara dan gelandangan di monas dan pasar senen. Selengkapnya...

PRESS RELEASE L CAMP 3 2010

Bumi Perkemahan Ragunan, 7-8 Agustus 2010



Jiwa kepemimpinan merupakan hal yang mutlak dimiliki oleh setiap orang, tidak peduli laki-laki atau pun perempuan. Demi mewujudkan kepemimpinan dan eksistensi remaja, kami KIRJAS mengadakan sebuah acara berkonten pelatihan kepemimpinan yaitu Leadership camp. Acara ini merupakan salah satu alur kekerabatan KIRJAS dan dilaksanakan sebagai ajang pelatihan remaja-remaja yang akan tergabung dalam Kelompok Ilmiah Remaja Jakarta Selatan.

L-Camp ini telah dilaksanakan beberapa kali, dan L-Camp 2010 merupakan pelatihan yang diadakan yang ketiga kalinya setelah open recruitment yang terakhir yaitu OR keenam. Tujuan dari L-Camp adalah sebagai upaya melatih jiwa kepemimpinan dari remaja Jakarta Selatan khususnya KIRJAS, membentuk kemandirian, dan juga mengasah aspek kepedulian diri remaja terhadap orang lain. Program ini merupakan program yang dilaksanakan sebagai program kerja divisi Biro PSDM yang akan dilaksanakan rutin dalam kesempatan selanjutnya. Acara ini resmi dibuka oleh bapak I Made Martha selaku pembina KIRJAS.





Adapun susunan acara dari Leadership Camp ini adalah sebagai berikut :
1.Hari pertama :
07.00-08.00 : Registrasi Peserta
09.00-10.00 : Pembukaan dan Ice breaking
09.00-18.00 : Kuis, presentasi permasalahan lingkungan dan sosial
18.00-22.00 : Training dan perkenalan KIRPUS
22.00-23.00 : Persembahan
23.00-02.00 : Istirahat
02.00-04.00 : Outing malam
2. Hari kedua :
06.00-07.00 : Olah raga dan persiapan out bond
07.00-10.00 : Out Bond
10.00-11 : Persiapan pulang dan penutupan


Konten acara yang dilaksanakan dalam L-Camp terbagi dua yaitu konten acara training dan outing yang terbagi dua pula dimalam dan dipagi hari. Training ini terdiri dari training personality dimana diharapkan para peserta yang masih dalam jenjang pencarian jati diri mampu mengenali diri mereka dan kepribadian mereka sehingga sedikit demi sedikit mampu memahami potensi diri mereka dan dapat mengaplikasikannya dalam memilih dan memilah masa depan mereka sejak dini. Training ini fasilitasi oleh sekretaris Dewan Perintis KIRJAS yaitu Novita Indra yang merupakan mahasiswi Universitas Nasional, training ini berdurasi dua jam di mana satu jam pertama para peserta mengisi lembar pertanyaan yang berisi tentang diri mereka seputar kebiasaan dan juga hobi dan lain sebagainya. Setelah mengisi berbagai pertanyaan tersebut maka peserta akan dikelompokkan sesuai dengan klasifikasi personality mereka. Setelah sesi pengenalan diri dan training maka sesi jam kedua adalah sesi tanya jawab dengan trainer. Sesi ini peserta bisa bertanya tentang training tersebut dan juga berbagi karakteristik pribadi mereka pada peserta lain atau pun bertanya tentang permasalahan mereka.





Training yang kedua puncak dari training yang menjadi tujuan pelaksanaan acara ini, training ini dibawakan oleh ketua Dewan Perintis KIRJAS yaitu Andy Setyawan, S.Hum training ini berjudul Leader is Zero. Training ini dilakukan pada pukul 20.00 WIB dan berdurasi dua jam yang dilanjutkan dengan sesi tanya jawab oleh ka Andy dan peserta. Dari training ini diharapkan para peserta mampu memahami kepemimpinan dan juga dapat mengaplikasikan kepemimpinan ini dalam diri mereka masing-masing dan juga dapat menularkannya pada orang lain hari ini atau pun kelak dikemudian hari.





Training yang terakhir merupakan bagian dari training sebelumnya dan sekaligus melengkapi jenis kepemimpinan. Training ini berjudul Leadership and Gender yang dibawakan oleh wakil ketua satu KIRJAS yaitu Elvi Robiatul Adawiyah. Materi ini merupakan materi yang berisi tentang kepemimpinan perempuan dan eksistensinya dalam kesertaan membangun peradaban manusia diberbagai belahan dunia. Dalam penjelasannya kepemimpinan mutlak dimiliki oleh setiap orang sekali pun seorang perempuan. Dalam hal ini diharapkan agar peserta yang sebagian terdiri dari perempuan juga mampu mengasah diri mereka dengan kepemimpinan, mampu bersaing dan eksis seperti kaum laki-laki dalam mengisi dunia. Training ini dibawakan kurang lebih satu jam beserta tanya jawab dari para peserta dan penyampaian pendapat para peserta terhadap kepemimpinan perempuan tersebut.




Selain mereka diberikan materi pada kesempatan L-Camp kali ini KIRJAS juga kedatangan tamu dari Regional lain yaitu KIRPUS atau Kelompok Ilmiah Remaja Jakarta Pusat dimana ketua dan wakilnya yang hadir untuk sedikit berbagi cerita serta pengalamannya menjadi seorang organisator dibidang keilmiahan diwilayah lain yaitu Jakarta Pusat. Ketua KIRPUS yang menjabat saat ini adalah Pandji Wijonarko dengan wakil ketua Komaruddin. Kehadiran rekan dari regional lain merupakan hal yang baik untuk lebih memajukan kerjasama dan minat antara KIRJAS dengan KIRPUS serta teman-teman peserta.



Untuk meningkatkan kepekaan para peserta terhadap permasalahan yang terjadi dilingkungan dan sosial KIRJAS memberikan kesempatan kepada rekan-rekan sekalian dalam memahami permasalahan tersebut, mempelajarinya lalu mempresentasikan dan memberikan solusi yang baik dari pemikiran mereka. Agar peserta tidak kesulitan dalam menentukan tema maka kami memberikan lima konten tema permasalahan yang mereka perhatikan, diantaranya yaitu pornografi di Indonesia, Green Life style dan lain sebagainya. Lalu untuk membangkitkan semangat mereka dalam berkreatifitas maka disediakan salah satu sesi dimana para teman-teman peserta melakukan berbagai macam persembahan yang dituangkan dalam berbagai atraksi di antaranya ada bernyanyi, teatrikal, yel-yel, drama dan lain sebagainya. Selain meningkatkan kreatifitas namun persembahan ini melatih kerjasama tim antar peserta.





Dari berbagai aspek kreatifitas, kepekaan, dan juga kerjasama tim aspek lain yang tidak kalah diperhatikan adalah tanggung jawab mereka terhadap diri sendiri dan juga kelompoknya. Aspek ini diimplementasikan dalam upaya memenuhi kebutuhan makan yaitu bersama-sama memasak dengan peserta dan panitia untuk makan bersama, disini pun diajarkan aspek menghargai dan mensyukuri terhadap rizki dan rejeki yang telah diberikan.





Konten acara yang pertama telah dipaparkan diatas dan konten acara kedua adalah outing. Outing bertujuan mengasah kerjasama kelompok di antara individu, melatih peserta dapat memecahkan masalah dalam keadaan yang lelah dan kondisi yang tidak seperti biasanya. Kegiatan ini terbagi dua yaitu outing di malam hari yang dilakukan post to post dimana dimasing-masing post menyediakan sebuah permasalahan yang harus mereka selesaikan dalam hitungan waktu tertentu ini ditujukan agar para peserta mampu mengatasi masalah dan memberikan solusi dalam deadline waktu yang ditentukan dan keadaan yang tertekan. Setelah outing malam outing yang kedua dilakukan pada pagi hari dari pukul 08.00 sampai dengan pukul 10.00 WIB berupa games-games yang dilakukan pots to post juga namun lebih kepada permainan fisik. Games yang diadakan dalam outing siang merupakan games yang menantang keberanian juga memacu kekompakan para peserta pada kelompoknya.







Acara terakhir adalah penutupan yang dilaksanakan pukul 11.00 WIB yang ditutup oleh pada panitia KIRJAS dan Dewan Perintis KIRJAS. Acara diakhiri dengan bersalaman kemudian peserta dipulangkan. Selengkapnya...

PENGUMUMAN PROPOSAL TERBIMBING LOMBA KARYA ILMIAH REMAJA KE-42 TAHUN 2010

Berdasarkan Keputusan Dewan Juri, telah ditetapkan proposal yang disetujui untuk diadakan pembimbingan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), sebagai berikut:

Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan (IPSK)


1.Pebrian, Alanikika Pratyaksa, Vina Nurlita (SMA Negeri 1 Malingping,Banten). Judul proposal “30 Hari Menjadi Anak Nelayan : Kajian Tentang Kehidupan Sosial Keluarga Nelayan di Desa Muara-Binuangeun, Kecamatan Wanasalam, Lebak – Banten”
2.Hardiana Arsyad (SMA Negeri 1 Pinrang, Sulawesi Selatan). Judul proposal “Tinjauan Terhadap Nilai Kearifan Arsitektur Rumah Tradisional Bugis Di Kabupaten Pinrang”
3.I Made Rumadi Putra (SMAN 8 Denpasar,Bali). Judul Karya “Mengungkap Fenomena Desa Gelandangan-Pengemis (Gepeng) di Dusun Muntigunung dan Dusun Pedahan Kecamatan Kubu Kabupaten Karangasem Bali”
4.Ice Leci K Kapsiang, Youlla M. F Rumlalak (SMAN 3 Merauke, Papua Barat). Judul Karya “Menelisik Kehidupan Masyarakat Eks Pelintas Batas yang Datang dari Negara Papua Nugini ke Kabupaten Merauke“
5.Lathif Nugroho (Madrasah Aliyah Bilingual, Surabaya, Jawa Timur). Judul Karya “Pengetahuan Santri tentang Media Internet di Pesantren Modern Al Amanah”
6.Debita Tejo Saputri, Ulivia Tejo Saputri (SMAN 2 Kediri, Jawa timur). Judul Karya “Kampung Inggris Pare' Bisnis Tepat Peningkat Perekonomian Berbasis Pendidikan di Era Globalisasi Masyarakat Desa Singgahan dan Tulungrejo Kec Pare Kab Kediri-Jawa Timur”
7.Matsani (SMAN 3 Unggulan, Kabupaten OKI, Sumatera Selatan). Judul Karya “Optimalisasi Budaya Lelang Sungai dan Lebak Lebung sebagai sistem pengendalian multifungsi terhadap pencemaran Sumber Daya Air bersama kalangan pemuda daerah di Kabupaten Ogan Komering Ilir”
8.Vidya Ananda, Prastyastuti Ari Ratnasari, Paulin Surya Phillabertha (SMPN 5 Yogyakarta,DIY). Judul Karya “SERTIFIKASI GURU: ANTARA HARAPAN DAN KENYATAAN Studi Tentang Pengaruh Sertifikasi Guru Terhadap Proses Belajar Mengajar di Sekolah Menengah Pertama Wilayah Kota Yogyakarta”
9.Tati Nurhayati (SMA Negeri 1 Ciwidey,Sosial Budaya). Judul Karya “Studi Tentang Pengaruh Hukum Adat Terhadap Kelestarian Lingkungan Di Desa Gambung Pasirjambu Kab.Bandung”

Bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

1.Rahmat Irkham Triaji, Trisha Marselia (SMA Negeri 90 Jakarta). Judul proposal “Pemanfaatan Styrofoam Cair Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Serat Benang Semi Sintetik Melalui Metode Pelumeran Dengan Minyak Atsiri dan Penetralan Benzena dengan Glikosida Tanaman Sansiviera”
2.Muhamad Risma Indi, Muhammad Ardiansyah Widianto, dan Mutiara Putri Nanda Rizki (Lembaga Pengkajian Ilmiah Diklat-LPI-Bina Bangsa, Jombang, Jawa Timur), Judul Proposal “MIC-RICE Fertilizer(Efektifitas Peran Mikroorganisme dalam Meningkatkan Pertumbuhan dan Perbanyakan Akar pada Pembibitan Tanaman Padi)”
3.Dewi Okta Anggraini, Nur Zahratul Jannah (Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Jawa Tengah). Judul proposal “Pengaruh Ekstrak Kunyit ( Curcuma Longa) terhadap Respon Inflamasi Virus Dengue (Denv) Fase Dengue Shock Syndrom pada Mencit (Mus Musculus )”
4.Moh. Hamilun Niam, Zainuri Mustofa, Atina Husnayain (MAN Kota Kediri 3, Kediri Jawa Timur). Judul proposal “Terbaliknya Simbiosis Tali Putri (Cuscuta sp.) dengan Suku Euphorbiaceae”
5.Roby Johan, Maria Aurilia Lazuardi (SMA Santa Maria Surabaya, Jawa Timur). Judul proposal “Potensi Pemanfaatan Membran Kitosan dari Limbah Udang Sebagai Pengganti Hemodialisis”
6.Alif Rosyidi Hilmi, Titi Rindi Antika, Umi Faridah (SMAN 1 SIDAYU, Gresik, Jawa Timur). Judul Karya “Pemanfaatan Enzim Selulase Rayap untuk Mengubah Sampah Daun menjadi Tepung”
7.Ekky Gusti Pratama, Muh. Bagus Saputro (SMP Astra Makmur Jaya, Mamuju, Sulawesi Barat), Judul Proposal “Isolasi dan Seleksi Bakteri Asam Laktat Penghasil Senyawa Antimikroba dari Burung Kruwo (Gymnocrex rosenbergii)”
8.Zulfaa Widita Kumala , Kalya Nabila , Luzain Dhallilah Ramadhani (SMA Avicenna Cinere,Jakarta). Judul Proposal “Membatik dengan Kulit Buah Manggis”
9.Rezza Putri Mahartika, Fauzizah Fatma Ningrum, Erissa Hanifah (MTsN KEDIRI II, Kediri, Jawa Timur). Judul Proposal “Pemanfaatan Sarang Telur Laba-Laba (Gamet) Dari Ordo Phalangida sebagai Bahan Alternatif Pembekuan Darah dan Penutup Luka”
10.Yan Restu Freski, Darmadi (Taman Pintar Science Club, DIY). Judul Proposal “Analisis Terhadap Pembelokan Aliran Sungai Opak Saat Bermuara di Samudera Hindia (Studi Terhadap Faktor-faktor dan Proses Pembelokan Aliran Sungai)

Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik (IPT)

1.Sugianto, Moh. Zehri (SMK Negeri Tambelangan,Sampang, Madura, Jawa Timur),Judul proposal “Charger Handphone Berbasis Sinyal GSM”
2.Muh Imam Mukhtar Shidiq, Agustina Slamet (SMK N 2 Depok Sleman, DIY). Judul proposal “THE BOX CLEANER OF EMISSION (Meminimalisir Polusi Gas Buang Kendaraan Bermotor Pada Proses Penservisan)”
3.Edwin Frederick, Teofebano Kristo (SMA Santa Laurensia, Serpong- Tangerang). Judul Proposal “Water-Filled Window Untuk Menurunkan Suhu Ruangan”
4.Christie Angelia Ruslim, Lovina Junita Limbri (SMA Santa Laurensia, Serpong- Tangerang). Judul Proposal “Pemanfaatan Lignin Kayu dari Limbah Industri Kertas dan Crumb Rubber dari Limbah Ban Bekas sebagai Pengurang Residu Petroleum dalam Material Pengerasan Jalan”
5.Irene Giarto, Jessica Cleine (SMA Santa Laurensia, Serpong- Tangerang). Judul proposal “Variasi Pola Anyaman Serat Alami untuk Meningkatkan Ketahanan Tensile Stress Material Komposit”
6.Budi Santoso, Novita Sari, Elis Kartika Sari (SMK Boedi Oetomo 2 Gandrungmangu, Cilacap, Jawa Tengah). Judul proposal “Desain Peredam Suara Berbahan Dasar Jerami Padi dan Pengukuran Koefisien Penyerapan Bunyinya”
7.Andrey Halim, Reyner Jong (SMA Santa Laurensia, Serpong- Tangerang). Judul Proposal “Pengembangan Bahan Komposit Serat Bertulang Sebagai Bahan Dasar Helm Motor Menggunakan Serat Alami dari Tanaman”

Panitia akan mengirim surat resmi kepada peserta yang proposalnya telah terpilih. Info selanjutnya akan dihubungi langsung oleh panitia LKIR ke-42 tahun 2010.
Panitia Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) Ke-42 Tahun 2010
Gedung Sasana Widya Sarwono Lt. 5
Jl. Jend. Gatot Subroto No. 10
Jakarta 12710
Telp (021) 5225711, ext. 273, 274, 276
Fax. (021) 52920839, 5251834 Selengkapnya...

CALL 5 2010



Utk rekan2 semua, bagi yang ingin mensukseskan acara ini dan ingin memberikan donasi dapat menyalurkannya langsung kepada panitia, ditunggu di Sekre KJ pada hari-hari weekend, dan dapat menghubungi:

Gusti : 085710354569
Bintang : 085691795258
Elvi : 08568793314 / 021-95381869

atau bisa melalui rekening:

Mandiri : Norek:101-00-0543986-2 an/Bintang Pratama
BCA : Norek: 4761075521 an/ Andi Setyawan Selengkapnya...

LEADERSHIP IS ZERO

Materi Training Leadership LCamp 3 2010
Oleh : Andy Setyawan S.Hum

Setiap pemimpin besar memiliki kecenderungan untuk memberikan motivasi untuk bawahannya dan orang lain di sekitarnya. Dan tak jarang motivasi-motivsi tersebut menjadi jargon hidup yang mampu menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu.

People ask the difference between a leader and a boss ... The leader leads, and the boss drives. (Theodore Roosevelt)

All men can stand adversity, but if you want to test a man's character, give him power. (Abraham Lincoln )

Leaders must be close enough to relate to others, but far enough ahead to motivate them. (John Maxwell)

The quality of a leader is reflected in the standards they set for themselves. (Ray Kroc)Each of you is a leader, and each of you will be held accountable for your leadership (Muhammad SAW).

LEADER-SHIP
“Aktifitas mempengaruhi orang-orang untuk berusaha mencapai tujuan kelompok secara sukarela”.(George R Terry)“Pengaruh antar pribadi yang dilakukan dalam situasi dan diarahkan, melalui proses komunikasi, pada pencapaian tujuan tertentu”.(Robert Tannenbaum, et al)

Dari beberapa definisi leadership di atas setidaknya kita dapat menarik suatu benang merah bahwa pada dasarnya leadership adalah suatu kegiatan tentang bagaimana seseorang mampu untuk mempengaruhi orang lain. Konteks mempengaruhi di sini setidaknya memerlukan dimensi verbal (pembicaraan) dan dimensi aktual yaitu sikap atau perbuatan. Menjadi pemimpin berarti telah siap dan mampu bekerja bersama-sama dengan orang yg memiliki karakter berbeda. Tidak hanya itu, sebagai pemimpin kita dituntut untuk bisa membawa orang-orang dengan karakter berbeda itu pada satu tujuan yang sama.



Saya berusaha untuk menarik dan menyarikan kata “Leadership” menjadi 2 suku kata “Leader” dan “Ship”. Kata leader mungkin tidak begitu aneh bagi kita, namun sekarang pertanyaan besar muncul: “lalu apa hubungannya leadership dengan “ship” =kapal?”. Penyarian kata ini ternyata memiliki inner makna yang cukup signifikan dengan ditariknya kata “ship” menjadi kesatuan kata “leadership”. Kapal dianalogikan sebagai pemimpin yang akan membawa penumpangnya (dalam bahteranya) mengarungi lautan kehidupan yang dikelilingi oleh ombak untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Tugas pemimpin sebagai bahtera digambarkan sebagai orang yang membatasi (memborder) anggotanya agar tidak keluar dan tenggelam dalam ombak permasalahan, menjaga tiap anggotanya agar terhindar dari ancaman luar, dan memfasilitasi keperluan semua anggotanya.

Gaya Kepemimpinan
Dalam aplikasi kepemimpinan, setidaknya ada 3 pendekatan gaya kepemimpinan yang biasa diterapkan oleh pemimpin-pemimpin besar:

_Otoriter_
Ditandai dengan pengambilan keputusan yang tanpa kompromi, kaku, serta tidak boleh adanya kritik atau protes dari orang lain.

_Laissez Faire_
Ditandai dengan keputusan yang ditandai dengan sikap masa bodoh, pemimpin tidak mau tahu situasi dan kondisi organisasi

_Demokratis_
Pemimpin yang mampu mengakomodasi keinginan dan harapan dari semua komponen yang ada di dalam suatu organisasi

Dari ketiga pendekatan gaya di atas, model demokratis memang dirasa sebagai gaya kepemimpinan yang ideal dan paling banyak diterapkan. Hal ini lebih dikarenakan bahwa hanya dalam gaya ini semua orang (termasuk bawahan) memiliki kesempatan yang sama untuk mengeluarkan pendapat dan aspirasi. Namun begitu, tidak berarti ke dua tipe lainnya tidak baik diaplikasikan dalam gaya kepemimpinan. Sikap oteriter kadang mutlak diperluakan ketika terlalu banyak kepala (orang) yang berbicara dan berkeras hati, dengan sikap ini pengambilan keputusan dapat diserahkan secara penuh pada pimpinan tanpa campur tangan anggota. Begitupun dengan sikap acuh tak acuh, pemimpin besar adalah pemimpin yang tidak membesar-besarkan (acuh) masalah kecil. Sikap acuh dibutuhkan untuk mengurangi resiko provokasi yang mungkin dilancarkan oleh rival seorang pemimpin. Sehingga, dengan sikap ini seorang pemimpin akan selalu terjaga dan siap siaga dari segala bentuk ancaman provokasi dari luar.



Gambar 2 pemimpin besar di atas memberikan contoh tanggung jawab pemimpin terhadap rakyatnya walaupun dengan cara yang bertolak belakang. Hitler melakukan pembantaian massal terhadap bangsa Yahudi karena ia menganggap bahwa kelak bangsa Yahudi dengan kepandaiannya dapat memberikan ancaman besar terhadap bangsa Jerman. Sedang, Soekarno semenjak tahun 60an telah mengumandangkan untuk “Ganyang Malaysia” hal ini dikarenakan Soekarno juga melihat ancaman serius dari sikap dan kebiasaan bangsa Malaysia yang selalu mencontek dari Indonesia, pada saat itu Ia telah memprediksi bahwa jika kita tidak memiliki sikap yang tegas kepada Malaysia maka kelak Malaysia yang akan mengintimidasi Indonesia.

Fungsi Kepemimpinan

1.Pengambil Keputusan (keberanian dan resiko tinggi)
2.Instruktif (memerintahkan anggota melakukan atau tidak melakukan sesuatu)
3.Konsultatif (konsultasi dalam rangka menyelesaikan masalah yang dihadapi)
4.Partisipatif (partisipasi pemimpin membantu pekerjaan anggota)
5.Delegatif (memberikan wewenang pada bawahan menyelesaikan tugas sesuai wewenangnya)



Fase Pertama, Masa Kolonial Belanda sampai 1953, yang dapat disebut fase mandor atau fase klerek. Masa ini adalah sebagai “masa primadona administrasi” (administratie), dimana administrasi memegang peran penting. Dalam kaitan ini, penguasa kolonial Belanda yang cenderung otokratis menempatkan para pemimpin inlander hanya pada level mandor, klerek, kopral atau sersan dan sebagainya yang menjelaskan bahwa para pemimpin ini hanya sampai pada aras operasional. Pemimpin aras operasional ini ini hanya berperan sebagai “middle administrator” atau “supervisor kerja” saja bukanlah manajer atau top leader, karena top leader hanyalah kelompok kolonial yang diyakini oleh mereka bahwa mereka lahir untuk memimpin.

Fase Kedua, tahun 1953 sampai dengan 1970-1980. Fase ini dapat disebut fase perkembangan administrasi dan manajemen. Pada era ini ilmu administrasi sangat populer di Indonesia, yang ditandai dengan adanya akademi-akademi administrasi dan kesekretariatan. Dalam bidang pemerintatahan, Lembaga Administrasi Negara (LAN) memegang peran utama untuk mengembangkan pemimpin untuk bidang pemerintahan.

Fase Ketiga, tahun 1980-2000 sampai saat ini, yang dapat disebut sebagai fase kepemimpinan baru atau fase kepemimpinan global. Fase ini diawali dengan adanya upaya mengembangkan ilmu yang disebut Manajemen Sumberdaya Manusia (Human Resources Management yang dibedakan dengan Personnel Management pada era sebelumnya).

Dr. Yakob Tomatala, YT Leasdership Foundation




Pemimpin Harus memiliki Sense of Communication yang Luar biasa, karena dalam komunikasi terdapat kata yang memiliki banyak fungsi:



Notes: Cogito ergosum merupakan jargon terkenal yang diungkapkan oleh filsuf besar bernama Descartes untuk menggambarkan eksistensi manusia. Di mana “Cogito Ergosum” sendiri berarti “saya berpikir maka saya ada” , kegiatan berpikir diidentikkan sebagai kegiatan khas manusia yang membuat manusia bereksistensi di dunia ini dengan alam dan manusia lain. Eksistensi manusia itu sendiri akan terealisasi dengan “Being” dan “Becoming”nya. Being diartikan sebagai “ada” (ada-nya manusia), ada di muka bumi ini, dan ada dalam suatu dimensi, being tidak akan bermakna apa-apa jika Ia tidak melalui proses “becoming” atau menjadi. Jadi dengan perkataan lain bahwa manusia adalah sebagai makhluk “ada” yang sekaligus “menjadi”, dan karena ada dan menjadi inilah manusia menjadi makhluk yang bereksistensi di dunia ini.





Pada kenyataannya konsep memimpin adalah bertolak belakang dengan konsep melayani (abinding paradox), kedua kegiatan tersebut biasanya dilakukan oleh orang dengan profesi yang sangat-sangat berbeda (dua paradox yang terlalu jauh). Kegiatan memimpin sangat erat kaitannya dengan pemimpin, direktur, bos, presiden, dll. Namun sebaliknya, kegiatan melayani biasanya dilakukan oleh pelayan ataupun oleh para bawahan pemimpin. Kedua paradox (hal bertentangan) ini ternyata mensyaratkan kondisi kepemimpinan yang ideal, dalam artian pemimpin yang baik tidak hanya melekat akan tugas kepemimpinannya saja, namun juga harus dapat melayani dan memfasilitasi bawahannya agar dapat bekerja secara maksimal karena adanya perhatian atasan kepada bawahannya. Penggabungan paradox inilah yang nantinya berimplikasi pada timbulnya “Par Excellence” atau dengan kata lain pemimpin terbaik yang tidak ada bandingannya.



Leaders = Share Vision, Real Mission

VISI
Pandangan jauh ke depan, angan-angan, Impian, idaman, cita-cita.
1. Melaksanakan tugas dengan standar kinerja tinggi.
2. Membersihkan unsur-unsur KKN di daerah.
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa.
4. Membangun SDM yang mampu bersaing dan bersanding dengan bangsa lain.
5. Menjadi teladan bagi daerah lain.
6. Membangun masyarakat yang adil dan sejahtera.

MISI
Implikasi dr Visi, memiliki target yang jelas dan langkah – langkah konkrit yang strategis
1.Menciptakan suasana yang nyaman dengan rutinitas pertemuan.
2.Meningkatkan skill research anggota.
3.Meningkatkan self quality anggota dengan training-training strategis.



Pemimpin adalah orang yang merubah masalah jadi modal utama.

Dilaporkan,, Tom Watson dari IBM pernah ditanya: “apakah anda akan memecat seorang karyawan yang membuat kesalahan sehingga merugikan IBM sebesar $6000.000. Dan sontak ia berkata “Tidak dong, baru saja saya membelanjakan pengalaman yang berharga seharga $6000.000 untuk melatihnya, mana mungkin saya mau orang lain memanfaatkan pengalaman ini”.




Pemimpin yang baik pada dasarnya adalah mereka yang mampu memberikan pelayanan terbaik kepada bawahannya (costumer focused), membebaskan diri dari paradigma kordinasi digital (memerintah dari atas meja, telepon, by email, dll) menjadi pemimpin yang mampu berkordinasi langsung dengan bawahan (turun ke lapangan), memantau setiap progress pekerjaan bawahan, dan berusaha care dengan masalah yang dihadapi bawahan. Tidak hanya itu, seorang pemimpin juga harus betul-betul mengerti kelemahan dan kekuatan bawahan, agar nantinya tidak terjadi tindih kemampuan (seseorang mengerjakan sesuatu tidak pada keahliannya) yang mengakibatkan tidak maksimalnya hasil dari suatu pekerjaan yang dikerjakan. Memimpin pada level emosional juga mutlak perlu dilakukan oleh seorang pemimpin, hal ini dikarenakan hanya pada level emosionallah interaksi personal dapat dibangun dan pada akhirnya akan menimbulkan ikatan batin yang kuat antara atasan dan bawahan. Dan terakhir, kesan – kesan yang ditimbulkan dari seorang pemimpin kelak akan menjadi acuan dalam membuat visi kedepan suatu kepemimpinan seorang pemimpin.

Seorang pemimpin adalah orang yang tidak membuang-buang waktu senilai $1.00 untuk keputusan yang bernilai $1.00

Dan pada akhirnya leadership adalah zero, bukan zero kosong dan tanpa apa-apa. Melainkan zero yang memiliki border yang kuat dan solid dan tidak terpecah arah. Pemimpin adalah border dalam suatu organisasi, perusahaan, lembaga, dll. Yang harus menjaga dan memfasilitasi bawahannya dengan berbagai macam sikap dan keharusan yang telah dipaparkan di atas. Selengkapnya...

KENAPA TABUNG GAS ELPIJI MELEDAK?



Quote:

Waspadalah bila anda mencium bau gas di dapur anda. Tak perlu panik, hampiri tabung gas, lepaskan regulator, bawa tabung ke luar. Periksa apakah tabung mengeluarkan desis dari mana saja. Bila iya, biarkan tabung ditempat terbuka sampai gasnya habis. Jangan biarkan ada yang mendekat. Bila tak terdengar desis, tabung anda baik-baik saja. Mungkin ada yang lupa mematikan kompor, padahal api kompornya padam karena sesuatu sebab. Buka pintu dan jendela dapur. Biarkan sampai bau hilang, jangan menyalakan atau mematikan lampu atau apapun yang ada di dapur sampai bau hilang.

Semua berita mengenai “ledakan tabung Elpiji” tidak ada yang mengkonfirmasi ditemukan tabung yang pecah atau sobek karena isinya meledak. Tak cukup alasan bagi tabung Elpiji untuk meledak. Jutaan tabung dilempar-lempar, dipanggang terik matahari, semua siksaan ini dapat ditahan oleh baja dan lasan tabung, sekalipun tabung tidak ber-SNI karena bikinan Cina (tapi berlogo Pertamina).

Jadi, menurut hemat penulis, tabung tak akan meledak pada suhu normal (tekanan sekitar 7 atmosfir) karena tabung dirancang tahan sampai 28 atmosfir
Kemungkinan besar, Elpiji bocor dengan deras dari tabung, melalui celah antara katup tabung dan regulator, lantaran sekatnya tidak melaksanakan tugas seperti seharusnya.
Gambar-2 menunjukkan sekat dimaksud, yakni cincin yang terbuat dari karet, berwarna hitam.
Mekanisme pemasangan regulator untuk tabung 3 dan 12 kg adalah tipe clip-on. Gambar-3 adalah diagram yang memperlihatkan mekanisme penahan regulator dan pembuka katup, regulator pada posisi OFF.
menunjukkan posisi “regulator ON”. Pengait menahan regulator tetap ditempat, plunger menekan katup sehingga membuka, mengalirkan uap Elpiji ke dalam regulator.





Ilustrasi pemasangannya pada tabung


Perhatikan bahwa hanya ada satu pengait, sehingga regulator dapat bergoyang-goyang bila tersentuh. Demikian pula, hanya ada satu penyekat antara regulator dengan katup. Cincin penyekat itu. Tabung, katup, regulator, dan selang bukanlah penyumbang utama dalam musibah Elpiji di tanah air. Benda-benda ini dipakai juga di banyak negara tanpa menimbulkan masalah berarti. Regulator tipe clip-on adalah favorit karena kemudahannya dalam memasang dan melepaskannya. Tekanan yang masuk ke regulator adalah tekanan penuh dari Elpiji. Di negri kita berkisar antara 5 sampai 7 atmosfir, tergantung campuran elpijinya dan suhu ruang Tekanan ini cukup besar, kira-kira sama dengan tekanan kompressor tambal ban di pinggir jalan.

Tekanan sebesar ini sepenuhnya harus ditahan oleh cincin sekat hitam yang ditunjukkan pada Gambar-2. Inilah tempat kebocoran utama yang dapat membuat ruangan menjadi eksplosif. Inilah sambungan yang paling rawan, danbocor atau tidak ditentukan oleh kualitas cincin penyekat (seal) ini. Tentu saja bila mulut katup pada tabung penyok atau cuil berat bagian tengahnya, seal sebaik apapun tak dapat menyekat.

Masih ada dua sambungan lagi yang juga diributkan, yakni sambungan antara regulator dengan selang, dan diujung selang lainnya, yaitu sambungan antara selang dengan kompor. Kedua sambungan ini tidak menanggung beban berat, karena tekanan dalam selang, yaitu tekanan keluaran dari regulator, sangat rendah. Tekanannya cuma sekitar 30 milibar (1,03 atmosfir). Tekanan sebesar ini tidak dapat keluar dari lubang yang dibuat dengan tusukan jarum pada selang. Seandainyapun keluar, jumlahnya tak akan cukup untuk membuat ruangan menjadi eksplosif, karena gas lebih cepat menyebar dibandingkan dengan pasokan dari kebocoran disini.

Selain itu regulator juga memiliki kapasitas, yang membatasi aliran gas yang keluar. Kapa sita s umum regulator clip-on adalah 2 kilogram per jam. Gas bocor sebanyak 2 kg dalam dapur dengan ukuran sedang dapat meledak bila terpicu bunga api dari saklar lampu yang dinyalakan atau dimatikan.

Jadi kalau selang putus, dan tak diketahui selama sejam, bahaya mengancam.

Kebocoran pada seal yang tidak baik mutunya bisa lebih dari 2 kg per jam.

Bagaimana kebocoran pada kompor, misalnya karena lupa tidak mematikan katup kompor padahal kompor tidak menyala? Kepala kompor yang normal kapasitasnya mungkin seperempat kilogram per jam. Dapur bisa berbahaya bila ada satu kepala kompor yang tidak ditutup dalam waktu semalam.
Sebagai langkah pengamanan, Elpiji untuk konsumsi masyarakat harus diberi bau dengan kadar minimal 25 mililiter per ton Elpiji. Pembau yang digunakan adalah ethyl-mercaptan, senyawa hidrokarbon dengan belerang, baunya seperti durian atau telur busuk, tergantung siapa yang menciumnya. Ini zat tak berwarna dengan keenceran seperti bensin premium, dan cair dalam suhu dan tekanan ruang. Oleh karena itu ia harus dilarutkan dengan baik dalam Elpiji, agar bila elpiji bocor, dia juga keluar dan memberikan peringatan kepada yang menciumnya. Baunya kini dikenal sebagai “bau gas”.

Jadi masalahnya bukan tabung, regulator, selang atau kompor . Tapi penyekat karet kecil itu dan kadar pembau dalam Elpiji.


Masa Kadaluwarsa Tabung LPG

Tahukah anda jika TABUNG nya gas elpiji ada masa kadaluwarsa- nya ?
Jika anda beli gas, harap diperiksa lebih dahulu, kapan TABUNG tersebut berakhir masa pakainya.

Penulisan kadaluwarsa berupa "ALFA CODE". Contoh: " A 09 "
A = Januari - Maret
B = April - Juni
C = Juli - September
D = Oktober - Desember
maka A 09 adalah : Jan- Mart tahun 2009

Info: Yun Setyoko (Production PT Global TV) Selengkapnya...

Leadership Camp (L-Camp) 3 2010




L Camp atau Leadership Camp, merupakan serangkaian dari alur kekerabatan KIRJAS. setiap anggota baru KIRJAS wajib untuk mengikuti kegiatan ini. dengan kegiatan ini di harapkan akan timbul benih-benih kepemimpinan di dalam diri anggota KIRJAS. Kepemimpinan mutlak diperlukan karena dalam membangun suatu organisasi yang kokoh, dibutuhkan pemimpin yang kuat pula.
berdasar latar belakang tersebut KIRJAS tahun ini kembali menyelenggarakan L Camp 3,untuk memfasilitasi rekan-rekan yang baru bergabung di KIRJAS dengan segala aktivitas kepemimpinan. L Camp tahun ini dipusatkanadapun beberapa materi yang akan di berikan kepada peserta adalah:
1. Training "LEADERSHIP IS ZERO" Oleh master trainer Andy Setyawan S.Hum
2. Training "Psikologi Kepribadian" Oleh Vya(DP KIRJAS)
3. Training “Woman Leadership” Oleh Elvi Robiatu Adhawiyah
4. Training “Do You Still Wanna Be Single” Eka Rachmawaty S.Psi

Selain kegiatan training di atas, L Camp juga akan diisi oleh kegiatan outing yg terdiri dari 2 bagian:
1. Problem Solves in Night
2. Leader in team

Tidak hanya itu, Lcamp juga akan diisi oleh kuis dan games problem solving, renungan, dan malam keakraban.

tiap peserta diharapkan agar membawa peralatan tulis, papan jalan, perlengkapan mandi dan ibadah, jas hujan plonco, serta makanan ringan.

kelompok 1 koordinator eco
No. Nama Skolah
1 Arsy SMA N 109
2 Marwah SMA N 90
3 Arya SMA N 90
4 Nisrina SMK N 20
5 Ahmad SMA N 55
6 Gledy SMA N 79
7 Putri SMA N 79
8 Fajar MAN 19
9 NurlailaMAN 19
10 Dita Man 7

Kelompok 2 koordinator maulana
No Nama Sekolah
1 Gusty SMA N 90
2 Jery SMK N 20
3 Intan SMK N 20
4 Syifa SMK N 20
5 Riri SMA N79
6 Hanan SMA N 32
7 Nur SMA N 55
8 Pipit Man 7
9 Rizky Man19

Kelompok 3 koordinator unie
No. Nama Sekolah
1 Hilda SMA N 55
2 Dini SMA N 55
3 Bimo SMA N 109
4 Carlo SMA N 109
5 Irham SMA N 90
6 Icha SMA N 90
7 Diana SMA N 109
8 Yoy0 SMK N 20
9 Dewi SMA N 32

Kelompok 4 koordinator fikri
no Nama Sekolah
1 Firdaus SMA N 55
2 Eni SMA N 55
3 Fitrah SMA N 109
4 Pinten Man 19
5 Tety SMA N 90
6 Titha SMA N 109
7 Anin SMA N 79
8 Hilda SMA N 79
9 Faten Man 4

Kepada para peserta selamat mengikuti kegiatan L Camp dengan baik,,dan semoga mendapat banyak manfaat dari diadakannya event ini. Selengkapnya...

PEMENANG LKIR DKI wilayah Jakarta Selatan

Pemenang dari Lomba Karya Ilmiah Remaja Jakarta Selatan melanjutkan perjalanannya menuju DKI pada tanggal 28 Juni sampai dengan 29 Juni di daerah Ciloto. Pemenang Jakarta Selatan yang mewakili DKI di bidang IPA kelompok yaitu PEMANFAATAN LIMA RUAS TULANG TERBELAKANG THUNNUS ATLANTICUS (IKAN TUNA) SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN SNACK TULANG IKAN BERKALSIUM TINGGI oleh SMA N 90 Jakarta. dan dari perorangan PEMANFAATAN EKSTRAK BANDOTAN DALAM PEMBUATAN SABUN HERBAL oleh MA N 7 Jakarta. Selanjutnya pemenang kelompok di bidang IPS yaitu PENGARUH PEMBERIAN TREATMENT PENGUAT CITA-CITA DALAM HISTORITAS HIDUP TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI ANAK YATIM DIPANTI ASUHAN berasal dari SMAN 90 Jakarta dan dari perorangan KORELASI ANTARA POLA REHABILITASI SOSIAL DENGAN PEMULIHAN DIRI WANITA TUNA SUSILA DIPANTI SOSIAL KARYA WANITA MULYA JAYA JAKARTA oleh MA N 7 Jakarta. Dan bidang rekayasa teknologi yaitu SMARTY BIOBRIKET STOVE (SELF PRESS AND AUTO SMOKE TO LIQUID INTEGRATED) oleh SMA N 90 dan dari perorangan LEAF SCHYTER 2nd GENERATION oleh SMA N 34 Jakarta.

Para peserta sampai di Ciloto pukul 10.00, selanjutnya mereka mengisi daftar hadir yang disediakan oleh panitia sambil merapikan barang bawaan di kamar masing-masing peserta, kemudian peserta diberikan makan siang dan istirahat selama beberapa jam. Acara dimulai dengan pembukaan perlombaan tingkat DKI dimulai dari sambutan sampai perkenalan setiap perwakilan dari setiap daerah yang dimulai pada pukul 13.30, dalam pembukaan tersebut para peserta medapatkan pengarahan selama lomba berlangsung. Selama berada disana mereka diberikan pengarahan sebelum melakukan presentasi dan diberikan peraturan-peraturan yang harus dilakukan selama perlombaan. Saat proses penjurian mereka mempresentasikan dengan tempat yang berbeda, namun yang pertama kali presentasi yaitu perseorangan IPA dan dilanjutkan dengan kelompok IPA. Selanjutnya menjelang maghrib kelompok IPS melakukan presentasi. Setelah maghrib tiba para peserta diberikan istirahat, setelah itu dilanjutkan dengan presentasi pukul 7.30. Perwakilan perorangan dari rekaya teknologi presentasi pada pukul 8.30, setelah itu dilanjutkan dengan presentasi kelompok rekayasa teknologi dan beberapa menit kemudian perorangan IPS pada waktu yang bersamaan mempresentasikan penelitiannya. Pukul 22.00 presentasi selesai dilaksanakan, seluruh peserta diberikan waktu istirahat untuk menanti pengumuman pada hari selasa, 29 Juni 2010.

Pada pagi harinya para peserta perwakilan selatan melakukan olehraga pukul 06.00 sampai 7.30, setelah itu mereka sarapan, mandi dan merapikan barang-barang untuk bersiap-siap pulang kembali ke Jakarta. Setelah itu pada pukul 11.30 seluruh peserta berkumpul di ruangan audio visual untuk mendengarkan pengumuman dari hasil presentasi setiap wilayah. Hasilnya perwakilan Jakarta Selatan kelompok IPA dengan judul penelitian PEMANFAATAN LIMA RUAS TULANG TERBELAKANG THUNNUS ATLANTICUS (IKAN TUNA) SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBUATAN SNACK TULANG IKAN BERKALSIUM TINGGI oleh SMA N 90 Jakarta, mendapatkan Juara II tingkat DKI Jakarta, kemudian kelompok bidang IPS mendapatkan juara III tingkat DKI Jakarta dengan judul penelitian PENGARUH PEMBERIAN TREATMENT PENGUAT CITA-CITA DALAM HISTORITAS HIDUP TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI ANAK YATIM DIPANTI ASUHAN dan dalam perorangan bidang IPS mendapat juara I tingkat DKI Jakarta dengan judul KORELASI ANTARA POLA REHABILITASI SOSIAL DENGAN PEMULIHAN DIRI WANITA TUNA SUSILA DIPANTI SOSIAL KARYA WANITA MULYA JAYA JAKARTA oleh MA N 7 Jakarta., sealnjutnya perorangan bidang rekayasa teknologi sebagai pemenang Juara I dengan judul penelitian LEAF SCHYTER 2nd GENERATION oleh SMA N 34 Jakarta sedangkan kelompok IPA mendapatkan Juara II dengan judul penelitian SMARTY BIOBRIKET STOVE (SELF PRESS AND AUTO SMOKE TO LIQUID INTEGRATED) oleh SMA N 90. Setelah pemberian piala para pemenang melakukan foto bersama seluruh bjuri maupun para petinggi yang menghadiri acara, setelah itu acara ditutup oleh doa dan makan siang, selanjutnya para peserta menuju Jakarta pada pukul 16.00. Selengkapnya...