COACHING CLINIC LPKS 2010

PRESS RELEASE
COACHING CLINIC LPKS 2010
Sabtu,30 Januari 2010, Auditorium Bulungan
Pemateri : Andy Setyawan, S.Hum


Coaching clinic merupakan salah satu di antara serangkaian kegiatan LPKS 2010. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan pencerdasan kepada seluruh peserta LPKS tentang cara pembuatan proposal kegiatan dan proposal sponsorship yang baik. Coaching clinic ini diisi oleh Andy Setyawan S.Hum, yang memiliki banyak pengalaman dan prestasi dalam membuat proposal kegiatan dan pelaksanaan suatu kegiatan. Sangat terlihat sekali antusias dari para peserta dalam mengikuti coaching clinic ini. Pemateri memberikan banyak sekali tips dan trik agar kegiatan yang akan kita laksanakan berjalan dengan sukses dan mendapatkan sponsor yang banyak. Diakhir presentasi pemateri membedah kekurangan dan kelebihan proposal masing-masing peserta, sehingga para peserta tau kelebihan dan kekurangannya masing-masing.



Setelah coaching clinic acara dilanjutkan dengan pengumuman 10 finalis LPKS 2010, yang akan bertempur kembali di final LPKS tanggal 6 Februari mendatang. 10 finalis tersebut adalah: (diurutkan secara acak).
  1. DEBAT (SMAN 87)
  2. Finding Love (MAN 13)
  3. Pemilihan Duta Cilik Ciliwung (SMK 20)
  4. 32 Award (SMAN 32)
  5. Expo Recycle Waste (SMAN 47)
  6. BASKOMS (MAN 7)
  7. PESEN TAKSIX (SMAN 26)
  8. Harapan itu masih ada (SMAN 55)
  9. Indies Lasting Univication between Student, Nature, and Art (SMAN 15 Tangerang)
  10. Recycle Waste (SMAN 34).

Diakhir acara panitia mengumumkan kabar gembira, bahwa pihak panitia menyiapkan 1 piala bergilir lagi dari MENPORA yang akan diperebutkan di akhir tahun bagi sekolah yang sukses mengimplementasikan proposalnya. Kompetisi ini berhak diikuti oleh seluruh peserta LPKS 2010 kecuali yang nanti keluar sebagai juara umum LPKS 2010. Pemenang pengimplementasian propgram ini selain

Selengkapnya...

How To Make a Good Proposal

Oleh : Andy Setyawan S.Hum
(silahkan diunduh, dimanfaatkan, namun jangan disalah gunakan)

  1. Pembuatan proposal kegiatan sebaiknya tidak lebih dari 10 halaman, hal ini dikarenakan untuk memudahkan pembaca untuk memahami isi kegiatan yang akan diselenggarakan.
Cover
  1. content utama yang harus ada dalam cover adalah : nama kegiatan, tema kegiatan, & instansi penyelenggara.

Content Proposal terdiri dari:

A. Latar Belakang
Dalam latar belakang menjelaskan alasan-alasan mengadakan program/acara, serta urgensi program/acara diadakan.

B. Judul Acara/Program
Judul kegiatan dibuat sesingkat dan semenarik mungkin yang menggambarkan secara keseluruhan program yang akan dilaksanakan.

C. Tema Acara/Program
Tema program merupakan “take line” yang akan digunakan dalam pelaksanaan acara/program, dan juga menggambarkan nuansa kegiatan acara/program.

D. Landasan Acara/Program
Kemukakan dasar acara/program yang akan diadakan. Landasan dalam proposal kegiatan merupakan dasar-dasar peraturan hukum yang mengikat, missal: pancasila, UUD, PP, peraturan sekolah, program kerja yang disepakati bersama.

E. Tujuan Acara/Program
Kemukakan apa tujuan (goal) yang ingin dicapai dalam penyelenggaraan acara/program. Tujuan diharapkan mampu menjawab masalah-masalah yang ada dalam latar belakang program.

F. Kegunaan Program
Kemukakan apa saja kegunaan program ini bagi: siswa, masyarakat, dll. Dan seberapa besar kegunaan acara/program yang nantinya akan didapat subjek bagi pengembangan mental, spirit, maupun prilaku.

G. Metode Pelaksanaan Program
Metode pelaksanaan program dapat dirincikan sbb:
  1. Rancangan Teknis Program:
a. Sasaran
Kemukakan untuk siapa program itu dilaksanakan. Sasaran terkait dengan sponsorship (dari segi kuantitas/jumlah sasaran). Misal: anda ingin mengadakan pentas seni yang sasarannya adalah siswa SMA se- DKI Jakarta sebanyak 1000 orang, oleh karena itu carilah perusahaan yang pangsa pasar produknya adalah anak muda seperti operator telekomunikasi, minuman kaleng, dll.

b. Bentuk Umum Pelaksanaan Program
Kemukakan apa bantuk kegiatan yg akan diadakan. Misal: bakti social, seminar, pentas seni, talkshow, dll, dan kemukakan secara detail. Masing-masing bentuk kegiatan sebaiknya dideskripsikan secara detail dan jelas.

c. Waktu & Tempat Pelaksanaan
Kemukakan secara jalas waktu dan tempat pelaksanaan program (jika kegiatan outdoor akan semakin baik jika disertakan peta/denah lokasi)

d. Kriteria keberhasilan
Kriteria keberhasilan merupakan hal-hal yang menjadi indicator bahwa acara yang akan diadakan berjalan sukses, misalnya: tercapainya target peserta, jadwal kegiatan tidak ada yang pending, dll.

H. Jadwal Kegiatan Program
Jika acara/program dilaksanakan lebih dari 1 hari buat jadwal kegiatan progran dalam bentuk tabel. Jika program dilaksanakan dalam satu hari buat susunan acaranya.

I. Anggara Biaya
Tulis semua anggaran yang dibutuhkan dalam pengimplementasian kegiatan. Terdapat 5 pos utama yang harus dianggarkan:
  1. Kesekretariatan (pengadaan & penggandaan proposal, surat menyurat, cap, LPJ)
  2. Acara
  3. Konsumsi
  4. Perlaptrans
  5. Dokumentasi
Penutup

J. Pengesahan
Pihak-pihak yang berhak meng-approved sebuah proposal kegiatan adalah orang-orang yang nantinya akan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan tersebut. Jika kegiatan dibuat dalam lingkungan sekolah, maka pihak-pihak yang berwenang untuk meng approved adalah kepala sekolah, Pembina OSIS, dan ketua pelaksana (PO). Ketiga pihak tersebut sudah cukup melegalkan kegiatan yang akan diadakan. Hindarkan approval lebih dari 5 orang, hal ini berkaitan dengan banyaknya kordinasi yang nanti akan panitia lakukan jika banyak orang yang approved proposal tersebut (management waktu kordinasi).


PROPOSAL SPONSORSHIP

  1. Proposal sponsorship berbeda dengan proposal kegiatan. Jika proposal kegiatan dimaksudkan untuk meminta persetujuan dari pihak-pihak terkait yang bertanggung jawab dalam kegiatan tersebut. Maka proposal sponsorship merupakan proposal penawaran kerjasama agar sponsor dapat membantu jalannya program dari segi materil.
  2. Bedakan packaging proposal sponsor dengan proposal kegiatan. Jika anda membuat proposal kegiatan dengan sangat sederhana (di print dan dijilid lakban, tanpa desain). Maka kualitas proposal sponsor harus 3x lipat proposal kegiatan dari segi packaging make it better than proposal kegiatan, make different, and u must make it unique (baik dari segi packaging maupun desain).
  3. Perlakukan diri anda sebagai penyelenggara kegiatan yang mahal, elegan, dan berkualitas (jangan terkesan anda memelas meminta uang atau produk ke sponsor). Hal ini dikarenakan sponsor bukanlah tempat untuk meminta belas kasi dan sumbangan, pihak sponsorpun berharap akan mendapat balasan yg setimpal dari materi yang telah mereka keluarkan. Oleh karena itu, berikanlah tawaran kontrapretasi (timbal balik) yang seimbang dengan apa yang telah mereka berikan.
  4. Ketika proposal telah dimasukkan ke perusahaan jangan pasif menunggu kabar, anda harus memfollow up terus perkembangan proposal (ingat pada tahap ini, andalah yang lebih membutuhkan bantuan sponsor bukan sebaliknya), jadi bersikaplah aktif dalam menjaga hubungan dengan sponsor dalam proses approval proposal anda.

Layout & Packaging Proposal sponsorship:

1. Bentuk
Buatlah proposal sponsorship dengan bentuk yang tidak biasa (jangan hanya berupa lembaran kertas A4 yang dijilid). Tidak ada salahnya untuk membentuk proposal dengan ukuran yang tidak biasa misalnya setengah ukuran A4.

2. COVER
Pengemasan proposal harus dikemas dan didesain sebaik mungkin. Media cetak proposal harus lebih tebal dibandingkan media cetak isi proposal (mis: kertas buffalo) disarankan juga agar media cetak proposal berwarna selain warna putih. Desainlah content proposal (judul,tema,instansi penyelenggara) dengan desain yang tidak konvensional. Pergunakanlah software photoshop atau corel untuk mendesain cover

3. Media Pencetakkan isi
Gunakanlah minimal kertas berstandar concord berwarna untuk mencetak isi proposal (hindarkan memakai kertas A4 putih polos). Pemilihan warna kertas untuk isi sebaiknya warna-warna netral dan tidak mencolok mata (warna-warna soft).

4. Desain Isi
Untuk desain isi sebaiknya tidak terlalu banyak (ramai), pergunakan desain di header atao footer saja, tidak disarankan untuk membuat background di tengah-tengah kertas karena hal ini akan menghalangi pembaca untuk membaca isi dari proposal tsb.

5. Penjilidan
Jika anda bermaksud untuk menjilid proposal sponsorsip anda, maka batasan minimal dari media jilid yg dipakai adalah jilid plastic. Akan jauh lebih baik jika menggunakan jilid spiral kawat.

6. Wrapping
Tidak banyak orang yang menyadari akan pentingnya kebaruan sebuah proposal. Setiap sponsor pasti menginginkan proposal baru yang belum dibaca oleh siapapun. Jadi, akan semakin lebih baik ketika sebuah proposal dibungkus rapi (bisa dengan plastic atau media lain seperti kertas transparan).

Jika anda diberikan kesempatan untuk presentasi, maka hal-hal yang perlu diperhatikan:
  1. Persiapkan editorial presentasi anda secara matang (jika perlu hapalkan diluar kepala). Tidak perlu berbelit-belit dalam menjelaskan (singkat, padat, jelas).
  2. Tidak perlu banyak orang utk presentasi (2 orang cukup).
  3. Kenakan pakain terbaik anda, rapi , dan sopan (jangan memakai kaos, pakai sepatu).
  4. Datanglah sebelum waktu yang telah ditentukan, hal ini akan menunjukkan hal positif terhadap anda, karena anda menghargai waktu (ingat kesempatan utk mempresentasikan proposal adalah kesempatan yang langka, jadi janagan pernah anda sia-siakan, satu menit waktu pihak perusahaan sama artinya uang bagi mereka).
  5. Jangan lupa untuk membawa proposal cadangan, hal ini berkaitan dengan kemingkinan pertanyaan yg akan diajukan oleh pihak sponsor yang berkaitan dengan content proposal anda.
  6. Anda bukan pengemis dan pihak sponsor bukan dermawan. Jadi, jangan terkesan merengek untuk meminta uang/produk bagi sponsor. Anda harus menekankan kontrapretasi apa yang nantinya akan sponsor dapatkan jika mereka mau membiayai program anda.
  7. Jangan lupa untuk meninggalkan no contact anda untuk memudahkan pihak sponsor menghubungi anda.
  8. Tanyakan kepada pihak sponsor kapan bisa mendapat keputusan. Dan jangan lupa untuk sesering mungkin memfollow up perkembangan sponsor.
Selengkapnya...

WARNA-WARNI PROGRAM/KEGIATAN LPKS 2010

WARNA-WARNI PROGRAM/KEGIATAN LPKS 2010
“We are The Care Human”

Review Juri Manager Programming
Andy Setyawan, S.Hum

Pertama-tama saya ingin memberikan apresiasi tertinggi kepada para peserta LPKS 2010, karena secara kualitas terdapat peningkatan ide yg sangat signifikan dari tahun kemarin. Secara kuantitatif mungkin terdapat penurunan dr peserta LPKS 2009, hal ini dapat dimaklumi karena pihak panitia mengadakan seleksi administrasi dan kelayakan proposal terlebih dahulu. Berdasarkan informasi dari panitia, dari proposal yg masuk sebanyak 37 proposal, hanya 22 tim yang dinyatakan lolos administrasi dan kelayakan proposal (tahun kemarin 35 peserta yang dinyatakan lolos administrasi dan kelayakan). Dari 22 tim yang mengikuti wawancara simulasi perusahaan, hanya beberapa sekolah yang merupakan peserta tahun lalu seperti MAN 13, MAN7, SMAN 74, SMAN 32, SMAN47, dan SMAN 55, DAN sman 60, Selebihnya merupakan pendatang-pendatang baru. Namun secara kualitas, tim-tim pendatang baru ini tidak kalah kualitas dibanding peserta yang lebih punya pengalaman di tahun 2009.

LPKS merupakan kompetisi pembuatan program kegiatan dengan tujuan untuk melatih siswa membuat kegiatan/program yang baik dan maksimal dengan biaya minimal. Untuk LPKS 2010 ini biaya program yang dikenakan kepada peserta adalah senilai Rp 6.000.000; dan untuk juara umum tahun ini akan mendapatkan uang pengimplementasin program berdasarkan budget yang dianggarkan. Dan untuk tahun ini tidak ada peserta yang over budget, karena jika ada peserta yang over budget akan langsung di diskualifikasi oleh panitia.




Review pertama dimulai dari SMAN 47 dengan program “Expo Recycle Waste” konsep tahun ini dirasa tidak banyak perbedaan dengan konsep tahun lalu yaitu pengolahan limbah plastik, masih terdapat banyak kesalahan penulisan kata dan banyak wasting page, namun dalam beberapa hal seperti: jadwal acara, susunan panitia, dan anggaran sudah dikemas dg cukup baik. SMAN 32 dengan “32 Awardnya” menawarkan konsep yang menarik ttg pemberian penghargaan terhadap guru, namun di beberapa kategori ada kategori yang dirasa kurang pas utk diberikan, desain cover terlalu gelap (terutama tulisan judul & tema tidak terlihat) walaupun desain isi sudah cukup baik. MAN 7 yang mengirimkan 2 tim ”BASKOMS’ (Badan Sarana Komunikasi Sekolah) menawarkan ide yang benar-benar fresh dalam menanggapi masalah internal sekolah (kritikan), pengajuan anggaran dana sudah cukup baik, namun masih disayangkan bahwa proposal yg diajukan hanya utk opening saja tidak ada biaya maintenance program tersebut, selain itu dihadirkannya “Ary Ginanjar” dalam acara opening dengan budget yg sangat minim membuat pertanyaan besar di antara ketiga juri. Tim kedua “Sehari Manjadi Polantas Sekolah” memberi kesan yg postif terhadap juri dengan latar belakang pengadaan program, yaitu ketidaksadaran warga terhadap peraturan lalu lintas. Namun, bentuk program yang tidak dipaparkan membuat juri kesulitan dalam memahami bentuk- bentuk program yg akan diadakan.

MAN 19 pendatang baru yg menawarkan program “The Body Miracle” program yang diadakan dirasa tidak asing dalam penyelenggaraan kegiatan donor darah, background logo darah sedikit menghalangi isi dari proposal. SMAN 65 yg juga pendatang baru dengan “Bazar School of Science”-nya mencoba membuat kegiatan bazaar pendidikan dengan konsep yang baik, namun sayang tidak di deskripsikan dengan baik di dalam proposal, tema kegiatan yang terlalu panjang dan lembar pengesahan yang tidak di tanda tangani menjadi kelemahan dari proposal ini. SMKN 20, satu-satunya SMK yg ikut di tahun ini menawarkan konsep yg benar-benar menarik “Pemilihan Duta Ciliwung 2010” packaging proposal yang baik dan bentuk kegiatan yang menarik memberikan nilai plus pada program ini, namun sayang, salah pengertian dalam landasan program dan subjek kegiatan yang ditujukan kepada anak-anak SD, menjadi tantangan yang harus diperbaiki jika lolos ke babak final.

SMAN 55 dengan nama program “Harapan Itu Masih Ada” mencoba melakukan kegiatan pengabdian masyarakat yang ditujukan untuk anak-anak jalanan, kepolosan dan kejujuran yang melatarbelakangi program ini menjadi nilai lebih dari proposal ini, walaupun dari desain isi proposal cukup sedikit mengganggu dalam pemilihan warna kertas & background tulisan yang mengahalangi isi tulisan proposal. SMAN 87, pendatang baru dengan judul “DEBAT : Edukasi Pelajar Buat Tanah Air” benar-benar mengejutkan juri dengan konsep proposal yang sangat baik dan menarik, tantangan terbesar program ini adalah apakah budget yang telah ditetapkan panitia dapat mengcover seluruh kegiatan yang dibuat. SMAN 34 yang merupakan pendatang baru dalam LPKS mengirimkan 2 proposal dengan tema yang sama yaitu pengolahan sampah. Seharusnya kedua tim ini “Success with Rubbish” & “Recycle Fest” dapat saling membantu dan menguatkan agar tidak terjadi kesamaan konsep, karena secara skil dan kualitas proposal masing-masing sudah cukup baik. SMAN 15 Tangerang dengan program” Indies A Lasting Unification Between Sttudents, Nature and Art” menawarkan konsep yang segar tentang kreasi hijau dan seni kehidupan, namun sayang konsep acara tidak dijelaskan secara detail dalam proposal sehingga juri membutuhkan penalaran yang lebih jeli dalam memahami acara yang akan dibuat.

MAN 13 yang merupakan juara umum dan memperoleh piala bergilir tahun kemarin, konsisten terhadap konsep-konsep unik dan menarik yang dikemas dalam judul “Finding Love” latar belakang tentang kehilangan cinta pada anak panti asuhan dan orang jompo di panti werdha, menjadikan proposal ini memiliki nilai oriisinalitas tinggi, walaupun sudah cukup baik, tantangan dengan predikat juara bertahan dirasa menjadikan MAN 13 memiliki beban yang cukup berat untuk mengukir prestasi seperti di tahun lalu, mengingat kualitas peserta lain juga sangat baik. SMAN 74 yang mengirimkan 2 proposal “Selamatkan Lingkungan dari Polusi Cahaya” & “Berbagi Berkah Maulid Nabi Bersama Anak-Anak Panti Asuhan” memiliki tantangan yang besar karena terus dibayang-bayangi oleh juri dengan seniornya di tahun lalu yg menawarkan konsep luar biasa (heroic song competition), kedua tim ini harus berjuang keras untuk melepaskan diri dari kesuksesan seniornya di tahun lalu, konsep polusi cahaya dirasa sangat original namun terbentur dengan kegunaan dari program tersebut, dan konsep tentang bakti sosial anak-anak yatim tidak menyuguhkan sesuatu yang baru dan inovatif.



SMAN 60 mengirimkan 2 proposal “METAL: Mengolah Kreativitas Menjadi Solusi” mencoba memberikan pelatihan daur ulang kepada anak-anak panti asuhan dan sekolah terbuka agar kelak dapat mandiri, banyak wasting page di dalam proposal sehingga membuat proposal tidak tersistematika dengan baik. Tim kedua dengan judul “KLASIKA: Kepedulian Lintas Bahasa dan Kebudayaan Indonesia” menyuguhkan kompetisi teater dalam bahasa daerah, konsep ini sudah cukup baik, namun mungkin akan menemukan kendala dalam pelaksanaannya yaitu ketika bahasa yg digunakan adalah bahasa daerah, sehingga mempengaruhi audience dalam memahami isi teater itu. SMAN 26 Jakarta juga mengirimkan 2 proposal tim pertama dengan judul “KHIMASIX: Khitanan Masal in Twenty Six” dari aspek packaging proposal sudah cukup baik, namun konsep khitanan masal bukanlah suatu konsep yang baru, dan kurang ada unsur-unsur kreativitas dalam pelaksanaan program. Tim kedua dengan judul “PESEN TAKSIX: Pentas Seni & Tari Kreasi” program ini ditujukan untuk anak-anak luar biasa (berkebutuhan khusus) dari segi konsep program ini cukup menarik, namun tidak diklasifikasikannya anak-anak luar biasa yang menjadi subjek program, ini menjadi kelemahan dari proposal ini. SMAN Taruna Mandiri, dengan judul “Pemanfaatan Tandan Buah Pisang Sebagai Alternatif Pembuatan Bahan Dasar Kertas” dirasa masih kurang optimal dalam mengikuti LPKS ini mengingat proposal yang dibuat merupakan proposal penelitian bukan proposal program, seandainya tema ini dikemas dalam suatu kegiatan pasti hasilnya akan jauh lebih menarik. SMAN 90 pendatang baru yang mengirimkan 2 proposal, proposal pertama dengan judul “Senyum Manis Anak Jalanan” yang mencoba mengembangkan bakat dan percaya diri anak jalanan dirasa bukan kegiatan yang baru, bentuk kegiatan belum ditata secara apik dan kreatif, walaupun sistematika proposal sudah dikemas dengan baik. Tim kedua dengan judul “Pelatihan Budidaya Cacing”, program ini dinilai program yang berbeda dengan peserta-peserta lain karena mengangkat tema ilmiah, subjek program yang terdiri dari petani-petani di daerah Bogor menjadi sorotan penting juri, karena hal ini tekait dengan sudah banyaknya program serupa yang dikembangkan mahasiswa IPB pada petani di daerah bogor.

Dari Review tersebut, secara keseluruhan proposal peserta sudah cukup baik. Perbaikan memang mutlak diperlukan untuk menyempurnakan konsep-konsep brilian yang ingin dituangkan dari peserta. Sekali lagi saya mewakili kedua dewan juri yang lain, mengucapkan banyak terimakasih kepada para peserta yang telah berpartisipasi dalam LPKS 2010 ini, yang terbaik pasti akan jadi yang terbaik nanti, so keep ur spirit, n still do the best, be the best, and show it to the world.
Selengkapnya...

LPKS 2010 di mulai!!

Selengkapnya...