Laporan Penelitian

ABSTRAK

Andy Setyawan, Hubungan antara Kemampuan Penyesuaian Diri dan Stres dengan Prestasi Belajar Siswa di Tahun Terakhir Masa Ajar. Laporan penelitian (PKMP 2007) Disajikan dalam rangka PIMNAS XX Universitas Lampung. Dosen Pembimbing Ganang Dwi Kartika M.Hum


UN atau Ujian Nasional yang telah dilaksanakan lebih dari 20 tahun (walaupun dalam format dan nama berbeda), ternyata banyak menimbulkan permasalahan dan perdebatan seiring dengan pelaksanaannya. UN 2007 ini dilaksanakan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 45/2006 tentang ujian nasional (UN) tahun pelajaran 2006/2007. Permasalahan utama yang muncul adalah dirugikannya peserta didik dengan diberlakukannya sistem ini. Kerja keras siswa selama tiga tahun tidak menentukan kelulusannya, dan hanya ditentukan oleh tiga mata pelajaran dalam waktu tiga hari. Dalam konteks ini peserta didik jelas dirugikan dengan adanya sistem tersebut. Di tahun terakhir masa ajar siswa dituntut untuk memiliki kemampuan penyesuaian diri yang lebih baik dari pada di kelas sebelumnya, hal ini dikarenakan banyaknya tuntutan dan tekanan yang harus mereka hadapi ketika mereka duduk di kelas tiga. Kemampuan penyesuaian diri siswa nantinya akan mempengaruhi tinggi rendahya tingkat stress yang diderita siswa yang akan berdampak langsung pada prestasi belajar siswa.
Dari latar belakang tersebut maka masalah yang akan di bahas dalam penelitian ini adalah apakah terdapat hubungan antara kemampuan penyesuaian diri dan stress dengan prestasi belajar siswa, serta kendala apa saja yang dihadapi siswa menjelang Ujian Nasional. Dalam penelitian ini sample yang digunakan adalah 360 siswa yang terdiri dari 80 buah kuesioner dari SMA Negeri 1 Depok, 80 buah kuesioner dari SMA Negeri 2 Depok, 100 buah kuesioner dari SMA Negeri 5 Depok, dan 100 buah Kuesioner dari siswa SMP Islam Terpadu Nurul Fikri. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode survey, dengan menggunakan 3 variabel yaitu kemampuan penyesuaian diri dan stress sebagai variabel Independen, dan prestasi belajar siswa sebagai variabel dependen. Pengumpulan data primer menggunakan kuesioner (diukur dengan menggunakan skala likert) dan wawancara. Untuk menganalisis korelasi dan signifikansi digunakan rumus korelasi pearson dan t-Test.
Alur dalam penelitian ini dimulai dengan mencoba mencari hubungan antara variabel berdasarkan jumlah sample yang diperoleh dari penyebaran kuisioner. Di awali dengan mencari hubungan antara variabel penyesuaian diri dengan variabel stress, selanjutnya variabel penyesuaian diri dengan variabel prestasi belajar dan terakhir adalah variabel stress dengan variabel prestasi belajar.
Dari hasil penghitungan SMP dan SMA didapatkan hubungan yang signifikan antara kemampuan penyesuaian diri dan stress dengan prestasi belajar siswa ditahun terkhir masa ajar, walaupun rata-rata hubungan antara ketiga variabel tersebut digolongkan lemah, namun ketiga variabel menunjukkan arah yang positif.
Penelitian ini juga dilengkapi dengan metode observasi dan wawanncara mendalam guna mencari fakta-fakta di lapangan secara kualitatif. Hasilnya dari 500 siswa yang telah disurvey secara random di daerah DKI Jakarta, Depok dan Tanggerang menunjukkan bahwa sebanyak 374 siswa mencontek saat pelaksanaan Ujian Nasional berlangsung, sementara sisanya sebanyak 126 menyatakan tidak mencontek. Dengan kata lain, jika di prosentasekan maka dapat disimpulkan bahwa 7 dari 10 siswa mencontek selama pelaksanaan Ujian Nasional.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai bahan informasi untuk masyarakat terutama pada orang tua dan tenaga pegajar akan betapa pentingnya kemampuan penyesuaian diri siswa di tahun terakhir masa ajar guna mengurangi tingkat stres yang kerap kali dirasakan mereka, sehingga dengan demikian para pihak-pihak terkait seperti sekolah, guru dan terlebih orang tua siswa dapat lebih sigap dalam membantu siswa mencapai prestasi yang lebih baik serta masa depan yang cerah. Disamping itu penelitian ini juga berupaya memberikan gambaran kepada pemerintah tentang keadaan siswa yang sebenarnya menjelang masa Ujian Nasional, dan dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk membuat kebijakan-kebijakan strategis yang nantinya dapat melahirkan generasi muda Indonesia yang cerdas, berprestasi serta mampu menjadi kebanggaan bangsa dan negara dimasa yang akan datang.

0 komentar: