GREAT TRAINING "Jangan Ngaku Anak KIR Kalo Nggak Ngerti Riset!'


Selengkapnya...

Ratusan siswa sekolah menenh mengikuti lomba sains. Tema yang ditelitimenjawab pertanyaandi lingkungannya masing-masing.Tulang belulang ikan berserakan dekat sebuah pabrik di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Barang sisa yang dibuang oleh pengelola pabrik pengolahan ikan ini menarik perhatian tiga pelajar SMA Negeri 90 Jakarta. Arya Marantika, Rahmat Irkham Triaji, dan Trisna Marselia meneliti tulang ikan tuna tersebut di laboratorium sekolah yang terletak di Kecamatan Pesanggrahan.

"Kalsium banyak ditemukan pada lima ruas tulang terbelakang ikan tuna daripada ruas tulang sebelumnya," kata Arya Marantika, pelajar kelas XII sekolah tersebut. Memakan bubur tim dengan tulang ikan ini, ujar Rahmat, bisa memenuhi sebagian kebutuhan kalsium harian sebesar 500-800 miligram ketimbang mengkonsumsi tanpa tulang ikan.

Penelitian bertajuk "Pemanfaatan Lima Ruas Tulang Terbelakang Ikan Tuna Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Bubur Tim Instan bagi Anak di Bawah Tiga Tahun" itu meraih gelar juara pertama (medali emas), kategori ilmubiologi dalam Olimpiade Proyek Sains Indonesia atau Indonesia Science Project Olympiad (ISPO) 2011. Mereka akan mewakili Indonesia pada Olimpiade Pelajar Internasional (INEPO) di Turki.

Lomba ilmiah remaja tahunan ini Sabtu lalu ditutup oleh Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta. "Kengintahuan para peserta terhadap masalah yang ada di sekitar sangat tinggi, dan mereka mencoba mencari jawabannya," kata Fasli, yang melihat presentasi dan pameran peserta di Balairung Universitas Indonesia, Depok. Ini adalah investasi kita, kata Fasli, mereka akan menjadi "Einstein-Eins-tein" Indonesia di masa yang akan datang.

Panitia Olimpiade Sains menerima 618 proyek yang dikirim siswa dari 156 sekolah di 20 provinsi. Dari jumlah itu, dipilih 170 proyek yang mengikuti babak final di Jakarta. Dewan juri, yang diketuai Umar Anggara Jenie, mantan Ketua Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, memilih para pemenang berdasarkan enam kategori ilmu fisika, kimia, biologi, lingkungan, teknologi, dan komputer.

Memang banyak tema penelitian yang berkisar pada masalah di lingkungan sehari-hari. Misalnya, peraih medali emas kategori fisika yang diraih Revita Sari dan Yulia Sasmita, pelajar SMA Teuku Nyak Arief Fatih Bilingual School,

Nanggroe Aceh Darussalam. Pelajar kelas XI ini merancang oven dengan bahan bakar sabut kelapa. Pohon kelapa memenuhi sepanjang pesisir Aceh. Sayang, kata Revita, sabutnya banyak dibuang. Termasuk yang ada di dekat sekolahnya.

Penelitian lain dilakukan oleh Christie Angelia Ruslim dan Juan, peraih medali emas kategori kimia dari SMA Santa Laurensia, Banten. Keduanya mengajukan riset dengan judul "Pemanfaatan Olahan Ban Bekas dalam Joint Sealant dengan Lignin Sebagai Bahan Pengemisi". Mereka membuat aspal dari ban bekas yang diolah tersebut.

Peraih medali emas kategori teknologi diraih Andy Aulia Prahardika dan Abyan Adam dari SMA Negeri 3 Semarang, Jawa Tengah. Kedua pelajar ini melakukan penelitian berjudul "Sensor Banjir Landasan Pacu Efektif dan Ramah Lingkungan". Alat sensor yang ada saat ini, kata Andy, harganya mahal.

Untuk kategori komputer, peraih medali emas adalah Ikhsan Brilianto dan Greha Devana Candra, pelajar SMA Negeri 1 Yogyakarta. Mereka mengembangkan perangkat lunak "future market" sebagai sistem belanja solusi peningkatan fasilitas swalayan. Sedangkan untuk kategori lingkungan, peraih medali emas berasal dari SMA Negeri 2 Kuningan, Jawa Barat.

ISPO, yang diselenggarakanoleh Pacific Countries Social and Economic Solidarity Association, terbuka bagi siswa SMP/MTs dan SMA/MA serta SMK di seluruh Indonesia. Program ini mendorong para remaja mencintai ilmu pengetahuan, membudayakan berpikir ilmiah, melakukan penelitian dan mengembangkannya, serta menghasilkan produk ilmiah.

"Kegiatan ini menjadi wadah peneliti muda untuk berkompetisi sehat pada tingkat nasional dan mendorong lingkungan pembelajaran yang nyata dengan menafsirkan hal-hal yang abstrak dalam sains ke proyek yang realistis," kata Presiden ISPO Bambang Sudibyo. Dia berharap ISPO membantu membangun budaya kritis, budaya melakukan penelitian, dan menghasilkan penemuan-penemuan baru yang orisinal.

Selain mendapat medali, para pemenang ISPO mendapatkan hadiah dari sponsor dan dikirim mengikuti kompetisi sejenis pada tingkat internasional di Turki, Brasil, Amerika Serikat, Azer-baijan, Rumania, serta Georgia.

Pada 2009 dan 2010, para pemenang ISPO meraih berbagai penghargaan, di antaranya medali emas dan perak pada kompetisi I-SWEEPEP di Amerika Serikat dan kompetisi IYIPO di Georgia. Selain itu, mereka meraih medali emas pada kompetisi ISTE-MOSTRATED di Brasil.

UNTUNG WDWHTO

Selengkapnya...

Jalesveva Jayamahe "Di Laut Kita Jaya"


Paradigma masyarakat Indonesia tentang laut cenderung berbeda dengan realitas, laut diidentikkan sebagai kolam pembuangan, seperti adanya kasus-kasus pembuangan limbah-limbah industri, libah rumah tangga dan limbah pertanian ke laut seakan bahwa laut itu tak ubahnya seperti tempat sampah. Pandangan bahwa ketersediaan ruang yang luas untuk menyembunyikan kotoran-kotoran produk manusia menjadi signifikan ketika tidak ada perhatian serius dari pemerintah selaku pemangku kebijakan. Oleh Karen aitu, kondisi ini perlu menjadi sorotan yang tajam baik oleh pemerintah maupun praktisi di bidang bahari. Sangat ironis, mengingat sekitar 75% wilayah negara ini terdiri dari lautan dengan ribuan pulau yang terbentang dari Merauke sampai Sabang dan dari Rote hingga Sangir Talaud, yang memiliki begitu banyak potensi yang perlu dikelola untuk kemakmuran seluruh bangsa Indonesia.

Laut adalah salah satu sumber penghidupan utama bagi manusia, sifatnya produktif dan hidup, walaupun sifatnya produktif, laut tidak memerlukan maintenance dari manusia itu sendiri. Ke-maintenance-nya telah terberi dari mula laut itu terbentuk dengan air sebagai unsure utama produktivitasnya. Namun, bukan berarti sifat tidak perlu termaintenance ini diartikan kebablasan menjadi ladang eksploitasi dan tempat penyembunyian segala momok dan kotoran produk manusia.

Potensi bahari yang identik dengan sektor perikanan, pariwisata bahari, pertambangan laut, industri maritim, perhubungan laut, bangunan bahari dan jasa bahari tidak mendapatkan perhatian serius oleh pemerintah karena pemerintah lebih menekankan pada kebijakan pembangunan berbasis continental. Potensi bahari Indonesia begitu besar karena luasan serta posisi geografis yang sangat strategis. Hal ini sangat terkait dengan sektor ekonomi yang merupakan barometer kemajuan suatu bangsa. Untuk itu sudah selayaknya jika pemerintah mulai mengalihkan arah kebijakan ke pembangunan yang berbasis bahari.

Data dari Departemen Kelautan dan Perikanan menyebutkan potensi sumberdaya ikan laut Indonesia diperkirakan sebesar 6,408 juta ton per tahun yang terdiri dari pelagis besar sekitar 1,165 juta ton per tahun, pelagis kecil sekitar 3,605 juta ton per tahun, demersal sekitar 0,145 juta ton per tahun dan udang, termasuk cumi-cumi sekitar 0,128 juta ton per tahun. Dalam konteks pembangunan sektor perikanan tangkap, Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) telah membagi wilayah perairan Indonesia menjadi 9 wilayah pengelolaan perikanan (WPP), mulai dari Selat Malaka hingga Laut Arafura. Dilihat dari konteks WPP ini, potensi sumberdaya perikanan terbesar terdapat di WPP 1 (Samudera Hindia) di mana tercatat memiliki potensi sumberdaya perikanan sebesar 1.076.890 ton per tahun, kemudian diikuti oleh WPP 2 (Laut Cina Selatan) sebesar 1.057.050 ton per tahun. Sedangkan potensi sumberdaya perikanan terkecil terdapat di WPP 1 (Selat Malaka) yaitu hanya sebesar 276.030 ton per tahun.

Potensi sumber daya mineral bahari tersebar pada jalur tektonik mulai dari kawasan pantai hingga Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI). Berdasarkan UNCLOS 1982 (United Nation Conventions On The Law of The Sea), Indonesia diberikan hak kewenangan memanfaatkan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) seluas 2,7 juta km2 yang menyangkut eksplorasi, eksploitasi pengelolaan sumber daya hayati dan non-hayati, penelitian dan yuridiksi mendirikan instalasi atau pulau buatan. Batas terluar dari ZEE ini adalah 200 mil dari garis pantai pada saat surut terendah. Pada umumnya mineral-mineral tersebut terperangkap di dalam lapisan sedimen, mulai dari sedimen permukaan berumur Kuarter hingga ribuan meter di bawah dasar laut pada sedimen tersier. Sumber daya mineral penting yang mampu mendukung kegiatan industri pertambangan adalah endapan hidrotermal yang pembentukannya dipengaruhi oleh kegiatan magmatis, dan endapan mineral sedimen yang berasosiasi dengan pengendapan sedimen. Sumber daya mineral lepas pantai yang telah diidentifikasi adalah: Timah yang merupakan endapan letakan (placer deposit), Fosforit berupa fospat kalium, Kerak dan nodul oksida yang berindikasi mangaan, Kobal, pasir besi, lumpur logam besi, kromit yang berasosiasi dengan batuan ultrabasa-ofiolit dan Mineral zirkon dan monasit, serta karbonat dan agregat untuk bahan konstruksi.

Potensi bahari ini akan berpengaruh terhadap perkembangan usaha transportasi laut karena meningkatnya kegiatan ekspor – impor, sehingga para pelaku usaha di bidang transportasi laut boleh menaruh harapan akan bangkitnya kembali bidang ini. Untuk menggairahkan transportasi laut perlu diupayakan berbagai kebijakan yang mendukung. Pelabuhan sebagai bagian integral dari transportasi laut nasional mempunyai peranan yang sangat penting dalam mewujudkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), karena merupakan wahana pokok dalam meniadakan kesenjangan ekonomi, sosial budaya, politik dan keamanan masyarakat yang tersebar di seluruh wilayah nusantara dengan segala keberagamannya. Sehingga dalam pembangunan dan penataannya tidak hanya didasarkan pada pertimbangan ekonomis semata tetapi harus memandang kepentingan bangsa secara utuh. Untuk lingkungan regional, disepakatinya perdagangan bebas di kawasan ASEAN (AFTA), kerjasama sub regional di kawasan Asia Tenggara seperti SIJORI (Singapore-Johor-Riau), IMS-GT (Indonesia-Malaysia-Singapore Growth Triangle), IMT-GT (Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle) dam BIMP-EAGA (Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia- Philippines East Asia Growth Area) harus menjadi pertimbangan dalam penentuan kebijakan di bidang kepelabuhanan. Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah menjadikan Pelabuhan Tanjung Priok sebagai international hub port (pelabuhan pengumpul internasional) yang diharapkan bisa mengurangi cost akibat transit di Singapura. Diperkirakan penghematan bisa mencapai US$ 500 juta per tahun. Karena selama ini, pelabuhan-pelabuhan di Indonesia masih bersifat pengumpan (feeder) dan belum menjadi pelbuhan dalam seperti di Singapura dan Malaysia.

Menurut data statistik Indonesia mempunyai peti kemas 5,3 juta twenty feet equivalent unit’s (TEU’s) per tahun. Sebanyak 90% dari jumlah tersebut dikirim dulu ke Singapura kemudian baru dilanjutkan ke negara tujuan ekspor. Untuk impor barang pun berlaku hal yang sama. Artinya ada sekitar 9,4 juta TEU’s yang keluar dan masuk Indonesia setiap tahun. Potensi transportasi laut ini mutlak harus mendapatkan perhatian serius dari beberapa kalangan baik pemerintah maupun swasta, agar dapat sama-sama bersinergi menguatkan transportasi laut kita.

Potensi SDA bahari yang masih alami tentunya akan berimplikasi pada potensi keindahan alam yang dapat dimanfaatkan pada sector industri pariwisata. Contoh konkrit yaitu potensi terumbu karang di wilayah perairan Indonesia yang luasnya mencapai 7.500 km2. Kegiatan pariwisata bahari selama ini terkonsentrasi antara lain di kawasan perairan Sunda Kecil (Bali, Lombok dan sekitarnya), Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Papua. Sebagai contoh, untuk kawasan wisata surfing, lokasi seperti Nias, Pulau Weh, Pulau Asu, Pantai Sorake di Sumatera, Pulau Panaitan, Pulau Deli di Jawa, Madewi, Balian, Canggu di Bali, dan Teluk Ekas, Labuhan Haji di Nusa Tenggara. Selain itu beberapa tempat di Sulawesi dan Papua sangat baik dikembangkan menjadi obyek wisata bahari. Untuk lokasi diving (penyelaman bawah laut), beberapa daerah seperti Ujung Kulon, Kepulauan Seribu dan kawasan Krakatau di Jawa, Pulau Menjangan, Tulamben di Bali, kawasan Banda di Ambon, Gili Trawangan, Meno dan Air di Lombok merupakan beberapa contoh lokasi wisata bahari yang terkenal dengan lokasi penyelaman terbaik di dunia. Walaupun pada kenyataannya hampir semua wilayah perairan Indonesia menawarkan potensi pariwisata yang dapat dieksplor untuk meningkatkan devisa Negara.

Tidak dapat dipungkiri bahwa pemerintah juga telah berupaya untuk mengembangkan sektor kebaharian kita. Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran

beserta peraturan pelaksananya diharapkan bisa mendorong peningkatan usaha di sektor

maritim, seperti industri pelayaran, galangan kapal, jasa kepelabuhanan, perikanan, dan

lainnya. Apalagi seluruh potensi maritim Indonesia bisa menjadi andalan sebagai sumber

perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Namun walaupun begitu, implementasi dari UU ini harus mengedepankan semangat nasionalisme dan untuk kepentingan public bukan untuk kepentingan pribadi semata. Karena dalam aktualisasinya hampir 70% bisnis pelayaran dikuasai pihak asing. Dan upaya pengeksplorasian sektor perikanan tangkap di laut, baru dioptimalkan sebesar 40 persen dari potensi yang ada.

Oleh karena itu, ini menjadi tantangan besar bagi kita generasi muda untuk bersinergi bersama membangun dan mengembangkan sektor bahari kita. Luasnya wilayah perairan kita menuntut SDM ahli untuk bergerak menguasai ilmu kelautan dan kebaharian kita agar kekayaan laut kita dapat memberikan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia.

Jalesveva Jayamahe

Di laut kita Jaya

Selengkapnya...

DKI JAKARTA BERBICARA DI AJANG ISPO 3 2011, MELALUI SMAN 90 JAKARTA






Kegiatan ketiga tim ISPO SMAN 90 Jakarta dalam ajang ISPO (Indonesian Science Project Olympiad) dimulai dengan persiapan pameran dengan waktu yang cukup singkat, karena hanya berkisar 7 hari. Namun dalam waktu yang singkat tim ISPO dari SMAN 90 Jakarta yang menjadi wakil dari provinsi DKI Jakarta berhasil memaksimalkan waktu yang singkat sehingga pada tanggal 23 Februari 2011, ketiga tim yang masuk ke dalam bidang fisika, kimia, dan biologi berhasil membuat stan masing-masing menjadi sangat menarik dengan icon masing-masing.

Pada tim fisika yang mengangkat judul “Gameblock Piramida Fisika: Metode Jitu Penguasaan Rumus Dasar Fisika 120 Menit”, menjadikan piramida dan siluet Jakarta menjadi icon mereka. Penataan stan tim fisika juga sangat menarik, karena mereka menambahkan beberapa rumus fisika di atas siluet yang telah mereka buat. Selain itu, tim ini juga mendemonstrasikan penelitian mereka secara langsung, sehingga pengunjung stan tim ini terbilang banyak.

Kemudian pada tim kimia yang mengangkat judul “Pengembangan Material Komposit Bebas Monomer Stirena Berbahan Dasar Styrofoam Cair, Minyak Atsiri, dan Anyaman Serat Sansivieria Berpola Tikar Sebagai Bagan Dasar Pembuatan Botol Susu Bayi” menjadikan botol susu bayi yang ditata sedemikian rupa sehingga bisa dilihat dari jauh dan boneka susan yang diletakkan di depan stan sebagai icon mereka. Hal ini terbukti jitu, karena banyak pengunjung yang datang ke stan mereka tertarik dengan botol susu dan boneka susan tersebut.

Sedangkan pada tim ketiga yang mengambil bidang Biologi dan mengangkat judul “Pemanfaatan Lima Ruas Tulang Terbelakang Thunnus Atlanticus (Ikan Tuna) Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Bubur Tim Instan Bagi Batita” menggunakan kapal beserta ikan ikan tuna menjadi icon mereka. Selain itu, tim ini menyediakan produk-produk yang telah mereka hasilkan, seperti snack tulang ikan tuna hingga bubur tim instan yang kali ini ditampilkan. Tim ini mengangkat perairan sebagai latar mereka.








Pada pukul 10.30 WIB, seluruh peserta diminta berhenti menghias stan masing-masing karena upacara pembukaan akan segera dimulai. Pada upacara pembukaan, ditampilkan sebuah kebudayaan turki. Kemudian, ada beberapa sambutan dari presiden ISPO dan Menteri Sosial RI. Upacara pembukaan selesai pada pukul 11.00 WIB, dan dilanjutkan dengan pameran juga penjurian.

Juri-juri penilai ISPO terdiri dari dosen-dosen universitas ternama di Indonesia, seperti Universitas Gajah Mada, Universitas Indonesia, Universitas Negeri Jakarta, Institut Pertanian Bogor, dan Institut Teknologi Bandung, juga lembaga-lembaga pemerintahan seperti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, dan Dirjen Pendidikan Tinggi. Masing-masing bidang memiliki jumlah juri yang berbeda, seperti pada bidang fisika yang mencapai 7 juri, bidang kimia 6 juri, dan bidang biologi 5 juri.

Peserta ISPO tahun 2011 mencapai 126 tim, dimana satu tim terdiri dari 1-2 orang. Peserta-peserta berasal dari 20 provinsi dari seluruh Indonesia. Pada awalnya pendaftar Indonesian Science Project Olympiad 2011 mencapai lebih dari 500 peserta. Kemudian berdasarkan penjurian makalah, 170 penelitian berhasil lolos ke tahap final. Namun, peserta yang bersedia mengikuti final ISPO berkurang menjadi hanya 126 tim.

Pameran diadakan di Balairung Universitas Indonesia selama 2 hari, yaitu tanggal 23-24 Februari 2011. Pameran dan penilaian diadakan berbarengan, dengan mekanisme juri mendatangi satu-persatu stan peserta dan bertanya mengenai penelitian masing-masing peserta. Sementara pameran sendiri terbuka untuk umum, sehingga beberapa SD, SMP, SMA, dan Universitas mengirimkan pelajarnya untuk melihat pameran ISPO 2011.








Setelah pameran dan penilaian hari pertama berakhir pada pukul 17.00 WIB, seluruh peserta segera berpindah dari Balairung UI menuju gedung DPR RI, karena pada pukul 19.00 WIB akan diadakan jamuan makan malam di gedung Nusantara IV bersama ketua DPR Marzukie Ali. Jamuan makan malam ini berakhir pada pukul 20.30 WIB, setelah sesi foto selesai.








Pada hari kedua, penilaian dan pameran kembali dilakukan dimulai pukul 09.00 WIB. Pada hari terakhir pameran dan penjurian, pengunjung lebih banyak yang datang, mulai dari Sekolah Dasar hingga Universitas ternama di Indonesia. Hari kedua berakhir pada pukul 17.00 WIB, dan seluruh peserta bisa langsung kembali ke penginapan masing-masing.




Pada hari terakhir, acara tidak lagi berlangsung di Balairung UI, melainkan di Sasono Budoyo TMII. Acara penganugerahan dimulai pada pukul 13.00 WIB, seusai ibadah shalat jum’at. Peserta sampai di Taman Mini Indonesia Indah sekitar pukul 09.00 WIB, namun hingga penganugerahan dimulai, seluruh peserta diberikan waktu untuk menikmati beragam tempat indah yang berada dalam kawasan Taman Mini.

Pada pukul 13.00 WIB acara penganugerahan dimulai, dan seluruh peserta kembali diminta mengenakan pakaian adat dari daerahnya masing-masing. Acara penganugerahan dipandu oleh Cici Tegal dan Didin Bagito yang membawakan acara dengan luar biasa sehingga seluruh peserta bisa tertawa dan terus antusias dengan acara penganugerahan hingga akhir.





Acara penganugerahan dimeriahkan dengan banyak kebudayaan tradisional Indonesia dan Turki, selain itu juga ditampilkan 4 busana parade yang berbahan dasar batik solo. Setelah serangkaian hiburan bagi para peserta, MC mengumumkan penelitian terbaik dari tiap provinsi, yang pemenang dari setiap provinsinya mendapatkan hadiah berupa beasiswa pendidikan dari Bank BNI. Untuk wilayah DKI Jakarta, Luky Rialdiani Putri dan Mustika Rahmadayanti dari tim kimia mendapatkan kesempatan menjadi penelitian terbaik. Sementara untuk peraih medali, Rahmat Irkham Triaji dan Arya Marantika mendapatkan kehormatan untuk meraih medali emas dalam bidang biologi, dan pada saat penyerahan medali, Menteri Sosial RI sendiri yang memberikan medali kepada peserta peraih medali emas.




Setelah penyerahan medali selesai, diumumkan nama-nama peserta yang terpilih mewakili Indonesia di ajang internasional, dan Rahmat Irkham Triaji juga Arya Marantika terpilih untuk mewakili Indonesia di ajang INEPO yang berlokasi di Istanbul Turki. Penganugerahan berakhir pada pukul 16.00 WIB, dan pemenang-pemenang terutama yang memperoleh medali emas berkesempatan untuk diwawancarai oleh beberapa koran dan stasiun tv ternama di Indonesia. Sambutan bagi tim biologi SMAN 90 Jakarta terbilang cukup besar, karena ini sangat berarti bagi perkembangan penelitian di ibukota, di mana selama ini ibukota hanya menjadi penonton, dan ini adalah kemenangan perdana peneliti dari Jakarta yang diharapkan mampu memicu semangat peneliti-peneliti lain untuk terus berkarya dan menghasilkan penelitian-penelitian yang berguna bagi dunia. Berjuang, berjuang, berjuang!!

Dan inilah para pemenang ISPO 2011:

BIDANG TEKNOLOGI

MEDALI PESERTA SEKOLAH JUDUL PENELITIAN PROVINSI
GOLD ANDY AULIA PRAHARDIKA & ABYAN ADAM SMA N 3 SEMARANG Sensor Banjir Landasan Pacu Efektif Dan Ramah Lingkungan (Effective And Environment Friendly Runway Flood Sensor) JAWA TENGAH
SILVER MUTIAH HUMAIRA & NIZMA PERMAISURI SMA KHARISMA BANGSA Bioelectricity Generation With Membrane Technology By Utilizing T.Ferrooxidans Bacteria Activity In Chemical Wastewater BANTEN
SILVER YUSMAN AHMAD NUR & ANISA NAZIHA SMA N 10 MALANG Pemanfaatan Energi Potensial Pegas Pada Sepeda JAWA TIMUR
BRONZE DEWI HAJAR BIRLANTI & INGE ADE ZINNIA SMA PRIBADI BBS BANDUNG Poseidon : Convenverter Air Into Water JAWA BARAT
BRONZE INDIRA PUTRI SAVITRI & AFINA FIRDHA SMA SEMESTA BBS Alat Pengingat Waktu JAWA TENGAH
HONORABLE MANSION ROSYIDATUL IRFIANTI & MUHAMMAD RIEFKY ABDILLAH SMA ISLAM SULTAN AGUNG 3 SEMARANG Pembuatan Alat Penghemat Bbm Dari Air JAWA TENGAH

BIDANG LINGKUNGAN

MEDALI PESERTA SEKOLAH JUDUL PENELITIAN PROVINSI
GOLD YOLLA MIRANDA SMA N 2 KUNINGAN Alat Pembakar Ramah Lingkungan Berbahan Karbon Aktif Dari Tempurung Kelapa JAWA BARAT
SILVER RIYAN MUDASTSIR & ZIKIRULLAH SMA FATIH BILINGUAL SCHOOL Pembuatan Membran Polisakarida Dari Karangenan Untuk Menyerap C02 Pada Gas Buang Kendaraan Bermotor NANGGROE ACEH DARUSSALAM
SILVER JESSLYN CLAIRE & MARGARETH SHIRLEY SMA SANTA LAURENSIA The Development Of Soy Ink As An Eco-Friendly Ink BANTEN
BRONZE FELIA WAHONO SMA N 1 PATI Campuran Ekstrak Daun Jati Dan Pelepah Mahoni Sebagai Alternatif Tinta Spidol Marker JAWA TENGAH
BRONZE OKTOVIA REZKI NURHANAFIAH & RIRIN WULANDARI SMA N 2 SEKAYU Air Black Adsorben (Aba) SUMATERA SELATAN
HONORABLE MANSION ILHAM AHMAD SHEIKHOON & RIMA SHIDQIYYA HIDAYATI MARTIN SMA SEMESTA BBS Pakan Ikan Berkarakter Musikk (Murah,Bernutrisi Dan Berbahan Protein Keong Dan Kerang) JAWA TENGAH

BIDANG KOMPUTER

MEDALI PESERTA SEKOLAH JUDUL PENELITIAN PROVINSI
GOLD IKHSAN BRILIANTO & GREHA DEVANA CANDRA SMA N 1 YOGYAKARTA Mengembangkan Software "Future Market" Sebagai Sistem Belanja Solusi Peningkatan Fasilitas Swalayan YOGYAKARTA
SILVER GHAMDAN BAGUS PUTRA & IRHAM ROSYADI SMA N 3 SEMARANG Sms Gateway Sebagai Alternatif Ljk (Lembar Jawab Komputer) JAWA TENGAH
SILVER RIMA NUR RAHMAWATI & ROSNA YULITA SMA SURYA BUANA Aplikasi Program Microsoft Access Dalam Dunia Kedokteran JAWA TIMUR
BRONZE NANDA & FARIZ ZHARFAN SMA PRIBADI BBS BANDUNG Multifunction Accero Controlled Robot JAWA BARAT
BRONZE M. SOBRUN IBNU ATFAL & BAKHTIAR RAMADHAN SMA MUHAMMADIYAH 2 SIDOARJO Web Untuk Guruku JAWA TIMUR
HONORABLE MANSION DARA INTAN NOERSAIF & KHAIRUL RIZAL SMA N 1 TAKENGON Memanfaatkan Visual Basic 6.0 Untuk Membuat Kamus Digital Sains NANGGROE ACEH DARUSSALAM

BIDANG KIMIA

MEDALI PESERTA SEKOLAH JUDUL PENELITIAN PROVINSI
GOLD CHRISTIE ANGELIA RUSLIM & JUAN SMA SANTA LAURENSIA Pemanfaatan Olahan Ban Bekas Dalam Joint Sealant Dengan Lignin Sebagai Bahan Pengemulsi BANTEN
SILVER ANDI WIRDA SARI & WORO AZMI LATSMITA SMA KHARISMA BANGSA Using Natural Dyes Extracted From Roselle, Crista Galli Flowers As Absorbent To Dye - Sensitized Solar Cell BANTEN
SILVER DITA SHAFRIANA & RIZKY RACHMADINA SMA KHARISMA BANGSA Modiefied Glucamannan Ektract From Porang As Composite Edible Film And Colloid Binder BANTEN
BRONZE CUT DHIA FADHILLAH & NADIRA YASMIN SMA TEUKU NYAK ARIEF FATIH BILINGUAL SCHOOL Noni Fruit (Mengkudu) As Bioethanol And Noni Extract Oil NANGGROE ACEH DARUSSALAM
BRONZE ENGGARDINI RACHMA HAKIM & HANI MUFIDAH SMA N 3 SEMARANG Pemanfaatan Biji Ketapang (Terminalia Catappa) Sebagai Bahan Baku Pembuatan Margarin JAWA TENGAH
HONORABLE MANSION CUT ALIFA FAZA & RAHMAH MASTURA SMA TEUKU NYAK ARIEF FATIH BILINGUAL SCHOOL Manufacture Of Activated Carbon From Durian Peel As The Purification Of Water NANGGROE ACEH DARUSSALAM

BIDANG FISIKA

MEDALI PESERTA SEKOLAH JUDUL PENELITIAN PROVINSI
GOLD REVITA SARI & YULIA SASMITA SMA TEUKU NYAK ARIEF FATIH BILINGUAL SCHOOL Perancangan Oven Dengan Bahan Bakar Sabut Kelapa NANGGROE ACEH DARUSSALAM
SILVER HOSEA HARIONO MANDIRAATMADJA & MAXIMILIAN MICHAEL TANTO SMA SANTA LAURENSIA Defect Identification Technique Based On Dynamic Characteristics Of Structure BANTEN
SILVER ANKA UTAMA PUTRA SURYA ANDRIYANTO & ACHMAD MASYHADUL AMIN SMA N SRAGEN BBS Ambient Waves As Alternative Energy Compact JAWA TENGAH
BRONZE GALIH PAMBUDI & RIFAL ABDUL ROZAQ SMA N 1 SUKOREJO KENDAL Implikasi Gerak Melingkar Melalui Alat Inovasi Perontok Jagung Sebagai Upaya Untuk Mempercepat Perontokan JAWA TENGAH
BRONZE DELLA RAHMANIAR A. & RAHMAT ANANTA SMA N 3 MALANG Mesin Pengering Hybrid Energi Surya Dan Listrik Ramah Lingkungan JAWA TIMUR
HONORABLE MANSION NADIA PUTRI AMALINA & SANTI WAHYUNI SMA PRIBADI BBS BANDUNG Plto ( Pembangkit Listrik Tenaga Ombak ) & Pendeteksi Tsunami JAWA BARAT

BIDANG BIOLOGI

MEDALI PESERTA SEKOLAH JUDUL PENELITIAN PROVINSI
GOLD ARYA MARANTIKA & RAHMAT IRKHAM TRIAJI SMA N 90 JAKARTA Pemanfaatan Lima Ruas Tulang Terbelakang Thunnus Atlanticus (Ikan Tuna) Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Bubur Tim Instan Bagi Batita DKI JAKARTA
SILVER MEIREZA AJENG PRATIWI & BAHAGIA RAFIKA DEWI SMA N 1 PONTIANAK Potensi Ekstrak Limbah Kulit Kayu Shorea Venulosa Sebagai Biofungisida Untuk Pengendalian Cendawan Schizopyllum Commune Fries KALIMANTAN BARAT
SILVER ELVIRA JASMINE AULIA PURNOMO & FESTI ARTIKA SARI SMP N 1 BABAT Pemanfaatan Amorphopallus Onchopillus Dan Morinda Citrifolia Sebagai Bahan Olahan Pangan Alternatif Yang Bernilai Tinggi Di Kabupaten Lamongan JAWA TIMUR
BRONZE MISHEILA VLADEANNA & ALODIA IRWAN SMA SANTA LAURENSIA Uji Efek Tepung Sisik Ikan Sebagai Pengawet Dengan Pembanding Chitosan Kulit Udang Dalam Mencegah Pertumbuhan Bakteri Dalam Makan BANTEN
BRONZE M. PRAYOGA SUNANDAR & KAKA YUNI RIZKY FALIA SMP N 2 SAROLANGUN Pemanfaatan Buah Dan Umbi Gadung Sabagai Anti Neurotoksin JAMBI
HONORABLE MANSION ALMIRA DYAH PUSPITARINI & FATIN CHAYDAR SMA SEMESTA BBS Produksi Enzim Protease Dari Bacillus Sp. Ducc-Br-K1.3 Dan Pemanfaatannya Dalam Meningkatkan Digestibilitas Bahan Pangan Berbahan Dasar Daging JAWA TENGAH

FORZA REACH SMAN 90 JAKARTA, Setahun Mencapai Puncak..tetap produktif dan rendah hati..

Selengkapnya...